Lapisan Termosfer : Letak, Fungsi dan Karakteristiknya

Untuk melindungi kehidupan yang ada, Bumi dilindungi oleh selubung atmosfer. Atmosfer terbagi menjadi beberapa lapisan yang berbeda. Lapisan termosfer merupakan lapisan keempat pada atmosfer. Di bawah termosfer terdapat mesosfer, stratosfer, dan troposfer pada bagian paling bawah. Seperti halnya lapisan atmsofer yang lain, termosfer memiliki peranan penting untuk melindungi kehidupan di Bumi. Termosfer sering juga disebut dengan lapisan ionosfer. Meskipun demikian, ada pula yang menyebutkan bahwa termosfer dan ionosfer merupakan dua lapisan atmosfer yang terpisah. Lapisan ionosfer memiliki julukan demikian dikarenakan keberadaan atom yang mengalami proses ionisasi pada lapisan ini. Pada kesempatan kali ini, kita akan memahami lebih lanjut mengenai letak termosfer beserta aktivitas apa saja yang terjadi pada lapisan keempat pada selubung Bumi ini.

Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa lapisan termosfer berada pada lapisan keempat dari bawah. Hal ini menjadikan termosfer berada di antara mesosfer dengan eksosfer. Memahami apa yang berada di atas dan di bawah lapisan ini saja tidak cukup untuk menentukan letaknya secara tepat. Untuk lebih tepatnya lagi, termosfer berada pada ketinggian antara 85 hingga 650 km dari permukaan Bumi. Dengan demikian, lapisan ini memiliki ketebalan lebih dari 550 km. Dengan ketebalan hingga angka tersebut, tentunya banyak peristiwa yang bisa saja terjadi pada termosfer.

Sebagian dari Anda mungkin penasaran mengapa lapisan ini disebut lapisan termosfer. Termos berarti panas. Lapisan termosfer mendapat nama demikian karena lapisan ini memiliki suhu yang cukup tinggi. Suhu pada termosfer dapat mencapai angka 1.232 derajat Celsius. Suhu tinggi pada lapisan ini dikarenakan posisinya yang berada pada bagian terluar atmosfer bumi. Karena tidak terlindungi oleh lapisan lainnya, maka termosfer terpapar langsung oleh radiasi matahari. Hal inilah yang menyebabkan lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi. Pada bagian yang tidak terkena paparan radiasi matahari, suhu termosfer bisa turun drastis hingga 40 derajat Celsius saja. Secara umum, termosfer memiliki dua fungsi penting. Berikut ini adalah fungsi dari termosfer.

1. Memantulkan gelombang radio
Sebelumnya, kita telah memahami bahwa termosfer Bumi sering disebut lapisan ionosfer karena pada lapisan atmosfer ini terjadi peristiwa ionisasi. Ketika proses ionisasi terjadi, maka elektron akan berpindah dari satu atom menuju atom lainnya. Perpindahan ini menghalangi gelombang radio keluar dari Bumi. Gelombang radio yang dapat keluar dari lapisan ini hanyalah gelombang dengan panjang tertentu. Peristiwa ini sudah lama dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi. Gelombang radio yang dipancarkan dari suatu tempat ke termosfer akan dapat dipantulkan menuju tempat lain. Pengaturan panjang gelombang radio ini dapat disesuaikan untuk mengetahui jangkauan dari gelombang tersebut. Gelombang radio yang panjang dapat dipancarkan hingga jarak yang jauh. Sebaliknya, gelombang radio yang pendek hanya mampu menjangkau jarak yang lebih dekat saja.

2. Melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet
Cahaya dan panas yang dikeluarkan oleh Matahari berasal dari fusi atom. Ketika proses fusi ini terjadi, matahari memancarkan radiasi ultraviolet. Terkadang, terjadi ledakan besar di permukaan matahari yang disebut sebagai ombak Matahari. Pancaran radiasi ultraviolet karena ombak matahari sangat mematikan. Radiasi ultraviolet ini sangat mematikan bagi kehidupan. Untungnya, proses inoisasi pada lapisan termosfer membantu untuk menangkal radiasi ultraviolet ini. Radiasi ultraviolet yang sampai ke Bumi tidak begitu berbahaya bagi kehidupan.

lapisan termosfer

Peristiwa alam yang terjadi pada lapisan termosfer dipengaruhi oleh ketinggian dari lapisan ini. Karena ketinggian yang telah disebutkan sebelumnya, maka gaya gravitasi pada termosfer tidak begitu mengikat. Oleh karena itu, atom serta molekul dapat bergerak dengan lebih leluasa. Pada bagian kutub utara dan selatan Bumi, atom tersebut berinteraksi dengan garis magnetis Bumi. Hasil dari interaksi ini menyebabkan terjadinya perubahan pada jumlah elektron pada termosfer. Perubahan ini mengakibatkan munculnya serangkaian warna indah. Fenomena alam ini disebut dengan aurora. Aurora hanya terjadi pada termosfer di kutub utara dan kutub selatan Bumi. Hal ini dikarenakan pada bagian tersebut arus magnetis Bumi sangat kuat. Aurora pada kutub utara disebut dengan Aurora Borealis sedangkan pada bagian kutub selatan disebut dengan Aurora Australis.

Selain terjadinya aurora, tidak terjadi banyak hal pada lapisan termosfer. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aurora terjadi karena interaksi antara atom dengan lapisan magnetis Bumi. Atom mengalami proses ionisasi pada lapisan ini. Ketika atom terionisasi, maka elektron pada atom tersebut menjadi tidak stabil. Hal ini mengakibatkan elektron pada atom yang satu berpindah pada atom yang lain. Tidak mengherankan apabila peristiwa tersebut menyebabkan perubahan jumlah elektron pada atom tertentu. Perpindahan elektron inilah yang mengakibatkan munculnya cahaya aurora. Dengan demikian, proses ionisasi juga merupakan aktivitas alam yang terjadi pada termosfer. Beberapa ahli yang memisahkan antara termosfer dengan ionosfer sering menyebutkan bahwa peristiwa ionisasi hanya terjadi pada lapisan ionosfer saja.
Komentar