8 Ciri-Ciri Musim Semi di China

karakteristik ciri-ciri musim semi di negara china
Mekarnya Magnolia sebagai penciri musim semi di China.
Karakteritik dan Ciri Musim Semi di China - Fenomena pergantian musim merupakan fenomena yang umum dan pasti dialami oleh semua daerah di bumi. Perbedaan musim antara satu wilayah dengan wilayah lainnya terdapat pada jumlah musim yang dilalui wilayah tersebut.

Keterjadian musim sangat tergantung pada posisi suatu wilayah terhadap garis lintang. Sebagai contoh Negara China sebagai suatu negara yang terletak di wilayah bagian utara bumi mempunyai karakteristik musim yang berbeda dengan Australia yang terletak di bagian selatan bumi.

Pergantian musim juga merupakan salah satu dampak dari gerak revolusi bumi. Gerak revolusi bumi adalah gerak perputaran bumi mengelilingi matahari selama kurang lebih 365 hari. Saat pergerakan terjadi akan menghasilkan sudut kemiringan tertentu antara bumi dan matahari.

Nah, berkaitan dengan musim, pada kesempatan kali ini geologinesia akan lebih fokus membahas mengenai salah satu jenis musim yaitu musim semi yang khususnya terjadi di Negara China atau biasa dikenal sebagai Tiongkok (lihat Profil Negara China). Mengapa harus China?, kita ketahui bahwa negara ini mempunyai letak di bagian utara bumi, dan ini mungkin bisa mewakili karakteristik musim semi di wilayah bagian utara bumi.

Namun, sebelum membahas mengenai ciri-ciri musim semi di China, ada baiknya Anda memahami dulu mengenai karakteristik musim semi secara umum.

Karakteristik Musim Semi

Musim semi adalah satu dari 4 musim yang terjadi di kawasan sub tropis. Musim semi bagi para astronom memiliki hubungan yang erat dengan fenomena equinox yang mana mengakibatkan durasi waktu antara siang dan malam bisa sama. Setiap belahan bumi yang berbeda mengalami musim semi di bulan yang berbeda setiap tahunnya.

Dua wilayah besar bumi yaitu belahan utara dan selatan sudah tentu mempunyai karakteristik musim semi yang berbeda-beda. Contohnya, belahan bumi utara mengalami musim semi diantara bulan Maret sampai Juni, sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi di bulan September sampai Desember.

Musim semi ini terjadi setelah musim dingin yang kemudian setelah musim ini dilanjutkan dengan musim panas. Karena itu, secara sederhana bisa diartikan bahwa musim semi merupakan musim peralihan antara musim dingin (winter) ke musim panas (summer).

Ciri-Ciri Musim Semi di China

Seperti yang sudah disebutkan di atas, wilayah yang mengalami pergantian 4 musim, termasuk musim semi, merupakan kelompok wilayah sub tropis. Di Benua Asia, ada beberapa negara yang termasuk sub tropis, salah satunya adalah China.

Karena termasuk sub tropis, maka tentu saja China juga mengalami musim semi. Saat mengalami musim semi, terdapat karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan musim semi di China dan di negara lain.

1. Suhu Udara Menjadi Lebih Hangat
Secara umum, karakteristik dari musim semi adalah kondisi suhu yang relatif lebih hangat. Hal ini karena memang musim ini merupakan peralihan dari musim dingin. Meskipun di China sendiri ada beberapa daerah yang masih cukup dingin, seperti di daerah Utara China. Namun, dingin yang dimaksud juga masih dalam kadar yang normal dan masih bisa dinikmati.

Sementara itu, di bagian selatan China di musim semi justru sering terjadi hujan deras. Karena itu biasanya ketika berkunjung ke daerah selatan China ini lebih disarankan menggunakan angkutan kereta cepat. Suhunya juga naik dengan relatif cepat setiap harinya.

2. Banyak Bunga Mulai Bermekaran
Sama seperti di negara sub tropis lainnya, musim semi yang juga disebut sebagai musim bunga adalah saat dimana bunga-bunga mulai bermekaran. Namun tidak seperti di negara Asia lain yang identik dengan bunga sakura, China sedikit berbeda. Bunga sakura memang bisa ditemui namun tidak terlalu banyak. Yang banyak adalah Bunga magnolia dan Bunga Persik.

Warna ungu bunga magnolia yang sangat cantik, apalagi dilihat dari atas ketinggian bahkan menjadi daya tarik wisata tersendiri untuk negara ini. Tak hanya magnolia, bunga lilac juga banyak bermekaran di wilayah Beijing pada musim semi. Pemandangan mekarnya bunga magnolia dan lilac ini bahkan disebut-sebut lebih indah dibandingkan pemandangan bunga sakura di negara lain.

3. Periode Awal Musim Semi di Bulan Maret
Negara China yang berada di belahan bumi bagian utara mengalami musim semi antara bulan Maret-Juni seperti negara Asia lainnya. Tepatnya, musim semi di China berlangsung pada bulan April dan Mei. Pada periode ini, perubahan suhu bisa berlangsung sangat drastis antara siang dan malam. Sedangkan cuacanya, saat musim semi, cuaca di China cenderung lebih kering.

4. Tumbuhan Mulai Memunculkan Tunas Baru
Sama seperti di belahan bumi lain yang mengalami musim semi, saat musim ini tiba setelah musim dingin yang bersalju, maka tanaman akan mulai bertunas. Saat musim dingin, tanaman di wilayah sub tropis cenderung menggugurkan daunnya sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi cuaca yang dingin.

Ketika sudah masuk musim semi, pohon-pohon dan tanaman akan mulai memunculkan tunasnya kembali dan tumbuh layaknya pohon pada umumnya dengan daun hijau yang lebat seiring musim semi yang terus berjalan.

5. Beberapa wilayah Memiliki Curah Hujan yang Cukup Tinggi
Awal musim semi sebagian besar wilayah mungkin masih terpengaruh oleh musim dingin. Sedangkan sebagian lainnya harus mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini bisa saja disebabkan karena salju yang meleleh di musim semi yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas cukup tinggi. Hal ini terutama terjadi di wilayah China bagian selatan. Bahkan, karena tingginya curah hujan di musim semi juga bisa mengakibatkan banjir.

6. Hewan Mulai Keluar dari Tempat Persembunyian selama Musim Dingin
Tak hanya tanaman yang mulai mengeluarkan tunasnya saat musim semi, hewan-hewan pun mulai keluar dari persembunyian selama musim dingin saat musim semi datang. Para binatang ini pun mulai melakukan aktivitas seperti biasa karena suhunya yang mulai hangat. Bahkan beberapa juga sudah berkembang biak, sehingga saat musim semi tiba, mereka keluar dengan anak-anaknya.

7. Banyak diadakan Festival Budaya
Dimanapun, musim semi pasti identik dengan musim festival. Cuaca yang hangat serta pemandangan musim semi yang indah menjadi latar belakang yang bagus untuk mengadakan sebuah festival. Begitupun di China. Karakteristik atau ciri-ciri selanjutnya musim semi di China adalah banyak diselenggarakan berbagai festival budaya.

Festival budaya, seni, olahraga dan kuliner digelar untuk tujuan perayaan tertentu di musim semi. Festival-festival ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang menarik cukup banyak wisatawan berkunjung ke China.

Selain festival, musim semi juga ditandai dengan banyaknya kegiatan menarik yang tidak bisa dilakukan di musim lain. Kegiatan-kegiatan ini juga menjadi alternatif pilihan terbaik untuk para wisatawan ataupun penduduk lokal China yang ingin menikmati pemandangan dan suasana musim semi di China dengan cara yang lebih baik. Salah satu kegiatan favorit di musim semi adalah hiking atau mendaki di kawasan Sungai Li di daerah Guilin.

8. Banyak Tersaji Hidangan Khas Musim Semi
Ciri terakhir yang menandakan datangnya musim semi di China adalah dihidangkannya berbagai menu makanan khas Musim semi. Seperti misalnya hidangan bernama Siu Mie yang merupakan hidangan khas festival musim semi.

Karena musim semi di China juga bertepatan dengan Imlek, maka sajian yang dihidangkan juga tidak jauh-jauh dari perayaan Imlek, seperti Zongzi, makanan seperti kue beras dengan isian sayur atau daging, dan berbagai hidangan khas musim semi lainnya.

Demikian tadi karakteristik dan ciri-ciri musim semi di Negara China yang harus Anda ketahui. Musim semi yang merupakan pergantian dari musim dingin menjadi musim panas, bagi sebagian penduduk dianggap sebagai sebuah permulaan kehidupan. Karena itu, selain karakter secara fisik, karakter atau ciri khas budaya yang berkaitan dengan musim semi juga tidak bisa dipisahkan.
Komentar