Peta Geologi Malili Sulawesi Selatan : Lengkap dengan Ringkasan Fisiografi, Stratigrafi, Tektonik dan Struktur

Di bawah ini merupakan ringkasan dari Peta Geologi Regional Lembar Malili, Sulawesi Selatan yang terdiri atas fisiografi, stratigrafi, tektonik, serta struktur geologi. Peta lengkapnya beserta atribut geologi resolusi tinggi bisa anda lihat pada tautan yang disediakan dibawah gambar peta. Pergunakan Peta Geologi ini secara bijak, khususnya untuk kepentingan kemajuan pendidikan geologi di Indonesia.

Baca juga: Geologi Regional Cekungan Barito

Berkaitan dengan ringkasan (resume) regional dalam artikel ini, akan lebih baik jika anda mengambil peta geologinya secara langsung serta melihat sendiri keterangan lengkapnya pada bagian atribut peta. Sesuaikan juga dengan posisi geografis lokasi yang ingin anda "compile" atau sandingkan dengan Peta Geologi Malili, Sulawesi Selatan ini.

Peta Geologi Regional Lembar Malili Sulawesi Selatan
Gambar Peta Geologi Malili Sulawesi Selatan.


Fisiografi Lembar Malili

Secara morfologi daerah dalam lembar Malili terbagi atas 4 satuan yaitu : Daerah Pegunungan, Daerah Pebukitan, Daerah Karst dan Daerah Pedataran. Daerah Pegunungan menempati bagian barat - tenggara lembar Malili. Daerah Pebukitan menempati bagian tengah hingga timurtaut lembar Malili, ketinggian antara 200 - 700 mdpl.

Daerah Karst menempati bagian timurlaut lembar Malili dengan ketinggian antara 800 - 1700 m dpl, dibentuk oleh batugamping. Daerah Pedataran menempati daerah selatan lembar Malili, melampar mulai dari utara Palopo, Sabbang, Masamba hingga Bone-Bone.

Stratigrafi Lembar Malili

Berdasarkan himpunan batuan, struktur serta biostratigrafi, secara regional Lembar Malili termasuk Mendala Geologi Sulawesi Timur dan Mendala Geologi Sulawesi Barat, dengan batas Sesar Palu Koro yang membujur hampir utara-selatan.
  1. ENDAPAN DANAU (Ql) : Lempung, pasir, kerikil.
  2. ALUVIUM (Qal) : lumpur, lempung, pasir, kerikil, kerakal.
  3. FORMASI LATIMOJONG (Kls) : perselingan batusabak, filit, wake, kuarsit, batugamping, batulanau sisipan konglomerat, rijang, umumnya termalih sangat lemah.
  4. FORMASI TORAJA (Tets) : serpih, batugamping, batupasir sisipan konglomerat. Serpih, merah tua sampai merah hati; padat keras.
  5. BATUAN GUNUNG API LAMASI (Tplv) : lava, breksi, tufa. Lava, bersusunan andesit sampai basal; memperlihatkan struktur aliran, amigdaloid, padu pejal.
  6. TUFA RAMPI (Tmrt) : Batupasir Tufaan, tufa abu, tufa kristal. Batupasir tufaan, putih kekuningan; berbutir halus sampai sedang agak padat, mengandung kaca vulkanik, felspar juga kuarsa.
  7. BATUAN GUNUNGAPI TINEBA (Tmtv) : lava andesit horenblenda, basal, Latit kuarsa juga breksi. Lava andesit horenblenda, kelabu berbintik putih; porfiritik dengan fenokris mineral plagioklas maupun hornblenda.
  8. BATUAN GUNUNGAPI MASAMBA (QTpmv) : batuan piroklastika dan lava. Batuan piroklastika, merupakan rempah gunungapi bersusunan andesit hingga dasit.
  9. GRANIT PALOPO (Tmpg) : batuan beku granit dan granodiorit. Granit, putih berbintik hitam; berhablur penuh; berbundaran sama besar; berbutir menengah; fanerik dengan mineral utama kuarsa, ortoklas, plagioklas sedikit horenblenda.
  10. GRANIT KAMBUNO (Tpkg) : granit dan granodiorit. Granit, putih berbintik hitam kebiruan; berbutir sedang sampai kasar; berhablur penuh (holokristalin); umumnya bertekstur porfiritik.
  11. FORMASI MATANO (Kml) : batugamping hablur, kalsilutit, napal, serpih, bersisipan rijang maupun batusabak.
  12. BATUAN ULTRAMAFIK (MTosu) : harzburgit, lherzolit, wehrlit, websterit, serpentinit serta dunit.
  13. BATUAN MAFIK (MTosm) : gabro, diabas. Gabro sebagai retas di dalam batuan ultramafik; kelabu berbintik hitam; bersifat padu pejal.
  14. BANCUH (MELANGE) WASUPONDA (MTwm) : terdiri dari bongkahan asing, sekis, genes, batuan mafik, amfiboilt, diabas malih, batuan ultramafik (pikrit), batugamping terdaunkan juga eklogit.
  15. BATUAN SERPENTIN (MTs) : Serpentin (pikrit, dikuasai oleh mineral antigorit, sedikit talk, lempung, magnetit; hitam kehijauan; permukaan mengkilap; tergeruskan, menampakan cermin sesar serta kekar yang tak beraturan.
  16. KOMPLEK POMPANGEO (MTpm) : sekis, genes, pualam, serpentinit, meta kuarsit, batusabak, filit, setempat breksi.
  17. Pualam / Marmer Pualam (MTmm), kehijauan, kelabu sampai kelabu gelap, coklat sampai merah coklat, hitam bergaris putih; sangat padat dengan persekisan, tekstur umumnya nematoblas yang memperlihatkan pengarahan.
  18. Serpentinit (MTsp), kehijauan sampai kehitaman; terdaunkan, menunjukkan kesan cermin sesar yang mengkilap pada permukaannya.
  19. FORMASI MASIKU (KJml) : batusabak, serpih, filit, batupasir, batugamping dengan buncah gamping rijangan.
  20. KELOMPOK MOLASA SULAWESI : Kelompok ini terdiri dari batuan klastika kasar, termasuk Formasi Tomata, Bone-bone juga Larona.
  21. FORMASI TOMATA (Tmpt) : perselingan serpih, batupasir, batupasir, konglomerat dengan sisipan napal maupun lignit.
  22. FORMASI BONE-BONE (Tmpb) : Perselingan antara konglomerat, batupasir, napal ataupun lempung tufaan.
  23. FORMASI LARONA (Tpls) : Konglomerat, batupasir, batulempung dengari sisipan tufa. Konglomerat, kelabu sampai kelabu hitam; komponen berupa batuan ultramafik.

Tektonika dan Struktur Geologi

Struktur geologi Lembar Malili memperlihatkan ciri Komplek tubrukan dan pinggiran benua yang aktif. Struktur penting di daerah ini adalah sesar lipatan, selain itu terdapat kekar perdaunan. Sesar Matano dan sesar Palu-Koro merupakan sesar utama berarah baratlaut-tenggara, menunjukkan gerak mengiri. Diduga kedua sesar itu masih aktif sampai sekarang (Tjia 1973; Ahmad, 1975).

Baca juga: Geologi Busur Magmatik Halmahera

Demikian ringkasan dari Peta Geologi Malili beserta tautannya yang bisa kami berikan. Besar harapan kami, semua peta-peta geologi yang diberikan disini dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Apabila ada tautan peta yang rusak, mohon untuk diinfokan melalui kolom komentar. Kami akan berusaha untuk memperbaikinya.
Komentar