Apa itu Dataran? Pengertian, Klasifikasi, Contoh dan Pemanfaatannya

Pengertian Dataran - Sudah umum diketahui jika bumi memiliki kenampakan alam yang beragam. Permukaan bumi merupakan tempat dimana kenampakan alam ini bisa ditemukan dan dikaji lebih dalam. Permukaan bumi ini sendiri terdiri dua bentuk, yaitu daratan dan lautan. Di atas daratan terdapat sebuah bentang alam yang dikenal dengan nama dataran. Apa sebenarnya pengertian dataran dan bagaimana karakteristik, klasifikasi, serta apa yang membedakannya dengan daratan? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Pengertian Dataran

Hal pertama yang harus Anda ketahui tentang salah satu jenis bentuk muka bumi ini adalah pengertiannya. Dataran adalah suatu wilayah atau area di muka bumi yang tergolong relatif landai dan bahkan hampir rata.

Kenampakan bentuk muka bumi satu ini merupakan bentuk muka bumi yang relatif mudah dijangkau oleh manusia bahkan dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Meski demikian, tidak sedikit salah dalam mengartikan dataran dengan daratan. Oleh karena itu, Anda harus paham perbedaan kedua istilah ini.


Apa Perbedaan Daratan dan Dataran?

Banyak yang tidak bisa membedakan antara daratan dan dataran. Ini karena keduanya berada di area yang sama. Namun tentu saja keduanya memiliki perbedaan spesifik. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa poin perbedaan keduanya.

1. Dari Definisi dan Karakteristiknya
Perbedaan keduanya bisa dilihat dari pengertiannya. Daratan adalah bagian bumi yang kering dan tidak tertutup air laut. Sedangkan dataran adalah bagian dari daratan tersebut, dimana areanya terbilang relatif landai.

2. Dari Ketinggiannya
Berdasarkan ketinggian, keduanya juga berbeda. Bagian bumi yang tidak terendam air, berapapun ketinggiannya, disebut sebagai daratan. Sedangkan dataran terbagi dalam beberapa kelompok tergantung ketinggiannya, yaitu ada dataran pantai, dataran tinggi serta dataran rendah.

Baca juga: Ciri Ciri Dataran Rendah


Klasifikasi Dataran dan Karakteristiknya

Sebagai kenampakan muka bumi, dataran ini diklasifikasikan menjadi beberapa jenis tergantung letaknya. Berikut ini adalah jenis-jenis dari salah satu bentuk muka bumi di daratan ini.

Dataran Pantai

Jenis pertama adalah dataran pantai. Jenis ini adalah jenis dataran yang lokasinya berada di dekat laut dengan ketinggian tak lebih dari 200 meter dari permukaan air laut. Karena letaknya yang tidak jauh dari laut, maka wilayah ini juga masih terkena pengaruh dari air laut.

Karena karakteristiknya yang mana letak wilayahnya yang berada dekat dengan laut, wilayah ini memiliki pemandangan yang cantik dan mempesona. Inilah mengapa kebanyakan wilayah atau area ini banyak digunakan sebagai objek atau destinasi wisata.

Dataran Rendah

contoh dataran rendah
Gambar Dataran Rendah Maros.
Jenis selanjutnya adalah dataran rendah. Area ini adalah jenis dataran yang letaknya juga tak begitu tinggi dengan ketinggian tidak jauh berbeda dengan pantai. Letaknya berada pada ketinggian antara 200-300 meter di atas permukaan air laut.

Sebutan dataran rendah ini bisa digunakan untuk area yang relatif datar dengan hamparan yang cukup luas. Selain itu, karakteristik lain dari area ini adalah suhu udaranya yang berkisar antara 23-28 derajat celcius. Tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Area ini adalah wilayah yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Karena itulah wilayah atau area bagian daratan ini banyak dimanfaatkan untuk tempat tinggal (pemukiman) dan tempat bercocok tanam. Contoh dataran rendah yang terkenal di Indonesia adalah dataran rendah Maros.

Dataran Tinggi

contoh dataran tinggi
Gambar Dataran Tinggi Dieng.
Berdasarkan letaknya, jenis dataran selanjutnya adalah dataran tinggi yang terletak pada ketinggian lebih dari 700-1000 meter di atas permukaan air laut. Area yang juga dikenal dengan nama Plato atau plateau ini terbentuk dari hasil tektonik, erosi maupun sedimentasi.

Karakteristik dari plato ini adalah suhu udaranya yang relatif sejuk bahkan cenderung dingin. Ini tak lepas dari letaknya yang berada di ketinggian, hingga mencapai di atas 1000 meter di atas permukaan air laut. Contoh dataran tinggi yang terkenal di Indonesia adalah dataran tinggi Dieng.

Baca juga disini: Ciri Ciri Dataran Tinggi

Pemanfaatan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Diantara klasifikasi dataran yang sudah disebut dan dijelaskan di atas, area atau wilayah yang paling banyak dimafaatkan adalah wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Kedua wilayah ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda, mulai dari kontur wilayah hingga suhu rata-ratanya. Karena faktor inilah pemanfaatan kedua wilayah tersebut juga akan sangat berbeda. Berikut ini adalah beberapa pemanfaatan yang bisa dilakukan pada kedua wilayah tersebut.

Pemanfaatan Dataran Tinggi

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, antara plato dan dataran rendah memiliki perbedaan, baik dari karakteristik, ketinggian tempat hingga kontur wilayahnya. Plato adalah wilayah yang secara fisik berada di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Selain itu wilayahnya juga berbeda, yakni banyak terdapat tanjakan dan turunan dengan kontur yang tidak rata.

Wilayahnya yang berada di ketinggian lebih dari 1000 meter ini membuat suhu udara di area atau wilayah ini jadi lebih bersih. Tak hanya udara, air yang ada di wilayah ini juga lebih bersih. Karena faktor inilah pemanfaatan kawasan plato ini lebih banyak digunakan sebagai daerah wisata.

Selain digunakan untuk kawasan wisata, Plato memiliki jenis tanah yang cenderung lebih subur. Oleh karena itu, di wilayah ini juga banyak dimanfaatkan untuk perkebunan, terutama komoditas pangan yang hanya bisa hidup di wilayah dingin. Tak hanya digunakan untuk perkebunan, wilayah plato dengan kontur dan suhu seperti yang sudah dijelaskan di atas banyak juga dimanfaatkan untuk membuat hutan lindung atau kawasan konservasi.

Pemanfaatan Dataran Rendah

Berbeda dengan kawasan plato, kawasan dataran rendah yang memiliki karakteristik berada di ketinggian tak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut serta kontur wilayah yang lebih landai dan rata membuat kawasan ini juga dimanfaatkan dengan cara berbeda.

Pemanfaatan yang paling umum dan banyak dijumpai adalah digunakan sebagai daerah pemukiman dan lahan pertanian. Pemanfaatan pertama adalah digunakan untuk lahan pertanian karena kawasan dataran rendah ini memiliki sumber air yang banyak. Berbagai jenis sawah bisa dikembangkan di wilayah ini, mulai dari sawah irigasi yang merupakan jenis sawah dengan sumber pengairan dari irigasi hingga sawah tadah hujan yang sumber pengairannya berasal dari air hujan.

Baca lebih lengkap mengenai: Manfaat Dataran Rendah

Selain pertanian berupa sawah, wilayah ini juga banyak dimanfaatkan untuk pertanian dengan sistem lahan kering seperti tegalan dan perkebunan. Untuk jenis pertanian tegalan, komoditas yang dihasilkan adalah komoditas berupa jenis tanaman kacang-kacangan. Sedangkan untuk perkebunan, komoditas yang dihasilkan berupa sawit, kelapa dan komoditas perkebunan lainnya.

Ada berbagai bentuk dan jenis kenampakan alam di bumi. Bentuk permukaan bumi yang terdiri dari wilayah perairan dan daratan kemudian masih dibagi lagi ke dalam beberapa bentuk kenampakan alam. Seperti di daratan misalnya, ada wilayah dataran yang merupakan wilayah yang relatif landai dan merupakan tempat dimana manusia tinggal serta melakukan berbagai kegiatan.

Dataran ini juga masih dibagi lagi ke dalam beberapa jenis seperti yang dijelaskan di atas. Dengan penjelasan tentang dataran, mulai dari jenis, klasifikasi hingga pemanfaatannya di atas akan membantu Anda dalam mengenali bumi lebih dekat.
Komentar