Ciri-Ciri Dataran Rendah di Indonesia Lengkap dengan Karakteristiknya

Apa itu Dataran Rendah ?

Relief permukaan bumi memiliki bentuk yang beragam bergantung pada proses geologis yang terjadi. Secara umum terdapat dua macam relief yaitu lautan dan dataran. Berdasarkan tinggi rendahnya dataran dibagi menjadi dua jenis yaitu rendah dan tinggi. Karena ciri-ciri dataran rendah yang cukup menguntungkan, maka tak heran bila wilayah ini menjadi tempat pemukiman yang sangat padat. Selain itu, tingkat kesuburannya juga tinggi terlebih jika lokasinya dekat dengan sungai (lihat disini sungai terpanjang di Asia Tenggara).

Tumpukan tanah yang cukup besar jumlahnya menghasilkan sebuah padatan yang membuat pori-pori menjadi menyempit. Jenis dataran ini sering disebut dengan daerah aluvial sebab terbentuk dari proses pengendapan material. Contoh morfologi dataran rendah di Indonesia bisa Anda temui di beberapa kota besar seperti Semarang, Solo, dan lain-lain.

ciri ciri dataran rendah

5 Ciri-ciri Dataran Rendah di Indonesia

Karakteristik dan ciri-ciri dataran rendah sangat sesuai untuk dijadikan lahan bercocok tanam sekaligus perumahan. Dibawah ini disajikan beberapa ciri dari sebuah dataran rendah, yaitu:

• Teksturnya Beragam
Karena letaknya yang dekat dengan permukaan laut yaitu berkisar 200 meter membuat kondisinya juga beragam. Ciri-ciri dataran rendah di Jawa teksturnya gembur sehingga mudah ditanami tumbuhan. Lain halnya dengan kondisi tanah di Kalimantan yang sebagian besar mengandung gambut (lihat apa itu tanah gambut?)jadi susah dijadikan lahan untuk bercocok tanam dan hanya jenis pepohonan tertentu yang dapat tumbuh.

• Usianya Masih Muda
Ciri-ciri dataran rendah yang satu ini paling membedakan dengan yang lainnya. Umurnya terbilang masih muda dan kemungkinan ketebalannya juga dapat bertambah. Tenaga eksogen dan endogen lah yang berperan dalam hal ini. Lahan yang masih kosong bisa mengalami penambahan volume yang menjadikan kepadatannya semakin rapat.

• Mengandung Unsur Hara
Pemanfaatan dataran rendah untuk daerah pertanian harus memperhatikan karakteristik yang satu ini. Semakin tinggi  kandungan unsur hara maka kesuburannya sangat bagus. Kondisi ini terjadi di sebagian besar pulau Jawa yang juga ditunjang dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tanah aluvial paling tinggi kandungan unsur haranya adalah yang berada di dekat sungai. Jenis tumbuhan yang dapat ditanam seperti padi, palawija, dan lain-lain.

• Memiliki Ph yang Beragam
Tipe dataran ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan daerah dimana tanah aluvial tersebut terbentuk. Ph yang terkandung di dalamnya juga bervariasi dari mulai basa, asam, hingga netral. Dataran yang cocok dijadikan untuk cocok tanam memiliki ph netral mulai dari 6.5 – 7.5.

Sementara itu jika kondisi tanah terlalu basa atau asam, maka kandungan haranya tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman. Penggunaan pestisida bisa menyebabkan kondisi ph menjadi tidak normal.

• Tersebar di Beberapa Daerah
Jenis dan ciri-ciri dataran rendah sangat beragam bergantung pada tempat dimana endapan tanah terbentuk. Dataran rendah berasal dari sedimentasi material baik yang ada di sungai, pantai, maupun cekungan. Karakter inilah yang menentukan cocok tidaknya dijadikan ladang pertanian.

Selain itu jenis tanaman juga harus diperhatikan karena tidak semuanya bisa tumbuh baik di daerah tersebut. Tumbuhan yang mampu beradaptasi di dataran rendah pantai antara lain seperti kelapa, pandan, bakau, dan cemara udang. Akarnya cukup kuat untuk menahan abrasi dengan batang yang sangat kokoh.

Hampir sebagian besar wilayah di Indonesia adalah dataran rendah yang sangat mudah digarap untuk tempat tinggal penduduk dan cocok tanam. Kelima ciri-ciri dataran rendah diatas adalah karakteristik yang membedakannya dengan relief lain (lihat tentang relief dasar laut). Mempelajari karakteristiknya dapat memberikan banyak manfaat terutama bagi Anda yang berkecimpung di dunia pertanian.
Komentar