Ekosistem Laut : Pengertian, Contoh Komponen, dan Rantai Makanan di Dalamnya

ekosistem air laut

Pengertian Ekosistem Laut

Ekosistem laut adalah sebuah interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang berada di perairan bahari yang sangat luas dengan kadar garam yang sangat tinggi. Keragaman hayati yang terdapat di ekosistem laut cukup banyak. Biota alam yang dapat berkembang di ekosistem laut mulai dari hewan bersel satu, invertebrata hingga mamalia.

Setelah mengetahui bahwa ekosistem adalah hubungan timbal balik antara lingkungan dengan makhluk hidup, maka keseimbangan harus dipertahankan. Di ekosistem air laut juga terdapat peristiwa rantai makanan yang melibatkan organisme bertingkat rendah hingga pengurai.

Perairan laut terbagi menjadi beberapa zona berdasarkan kedalamannya. Ekosistem laut yang dekat dengan permukaan dinamakan zona Litoral. Selanjutnya semakin ke bawah, akan ditemui zona neritik, batial, dan bagian terakhir yang memiliki kedalaman 1.500-10.000 m adalah Abisal.

Masing-masing bagian ekosistem laut yang disebutkan diatas memiliki karakteristik yang unik termasuk suhu, intensitas cahaya, dan organisme yang hidup didalamnya. Keragaman ini harus dijaga agar kehidupan di perairan laut dapat berjalan normal. Jika terjadi kerusakan maka kestabilan ekosistem tidak akan terjadi dan bisa mengakibatkan kematian pada biota didalamnya.

(Lihat juga pengertian ekosistem)

Ekosistem laut adalah salah satu bidang sains lingkungan yang memiliki peranan penting. Laut menjadi bagian terbesar yang ada di bumi ini. Selain itu fungsinya sangat berpengaruh bagi kehidupan semua organisme.

Menurut penelitian terbaru, komponen-komponen penyusun ekosistem laut mampu menyerap karbon dioksida hingga 50%. Organisme seperti plankton yang ada didalam laut merupakan satu diantara banyaknya biota yang mempunyai andil besar dalam proses penyerapan karbon. Diluar daripada itu, masih banyak lagi fungsi yang dapat kita temukan dalam sebuah ekosistem di laut, seperti: tempat keberadaan berbagai macam bahan mineral, sumber bahan makanan manusia, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

Contoh Komponen Ekosistem Laut

Terciptanya ekosistem laut karena adanya interaksi antara dua komponen yang ada di lokasi tersebut. Keduanya saling melengkapi untuk menghasilkan hubungan timbal balik. Beranekaragam biota yang ada di laut tidak bisa bertahan tanpa adanya komponen dibawah ini:
1. Komponen Abiotik
Abiotik adalah jenis komponen yang ada di dalam ekosistem terkait dengan faktor dari luar organisme itu sendiri. Fungsinya komponen ini tidak lain adalah untuk menopang kehidupan tumbuhan dan binatang yang ada didalam sebuah ekosistem. Komponen ini juga menunjukkan karakteristik dari masing-masing zona di laut.

Contoh komponen abiotik yang ada di ekosistem laut adalah intensitas cahaya, suhu, kandungan mineral dan garam, kadar oksigen, dan kandungan air. Tanpa adanya faktor ini maka komponen biotik tidak dapat bertahan hidup. Kondisi cuaca dan polusi yang sering terjadi saat ini membuat keadaan komponen abiotik mengalami perubahan yang juga berdampak pada kelangsungan hidup biota laut.

2. Komponen Biotik
komponen pada ekosistem laut
Gambar Ekosistem Laut dan contoh komponen biotik di dalamnya.
Komponen biotik terdiri dari organisme yang hidup didalam laut baik yang berkedudukan sebagai produsen, konsumen, maupun pengurai. Tiga contoh komponen biotik tersebut terlibat dalam sebuah peristiwa makan dan dimakan yang sering dikenal dengan istilah rantai makanan. Tanpa adanya bantuan abiotik maka produsen tidak bisa membuat makanan sendiri.

Organisme yang berperan sebagai produsen dalam ekosistem laut misalnya adalah alga yang memiliki kemampuan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan glukosa. Sementara konsumen ditempati oleh hewan invertebrata dan vertebrata. Yang berperan sebagai dekomposer adalah bakteri dan protista yang memiliki fungsi menguraikan organisme yang sudah mati.

Sebuah ekosistem air laut hanya akan berjalan dengan seimbang jika kedua komponen tersebut menjalankan tugas sesuai dengan fungsi. Terjadinya perubahan lingkungan baik yang terjadi karena faktor alam maupun ulah manusia, menyebabkan kehidupan didalam laut menjadi tidak seimbang. Agar pemanfaatan ekosistem laut bisa lebih maksimal, maka kelestariannya harus dijaga.

Contoh Ekosistem Laut dan Ciri-cirinya

Pembagian ekosistem laut didasarkan pada proses terjadinya reaksi. Macam-macam ekosistem laut memiliki karakteristik tersendiri baik dari segi faktor biotik maupun abiotik. Organisme yang bisa beradaptasi pun sangat spesifik menyesuaikan dengan lingkungan tempat tinggalnya.

1. Ekosistem Pantai
Wilayahnya dekat dengan daratan dan paling mudah ditemui. Ciri khas dari salah satu jenis ekosistem laut ini yaitu sangat terpengaruh oleh pasang surut air laut. Makhluk hidup yang bisa ditemui di dalam ekosistem pantai adalah organisme yang bisa tahan terhadap ombak seperti moluska, ganggang, kerang, anemon laut, dan lain-lain.

2. Ekosistem Laut Dalam
Terletak di zona abisal dengan ciri-ciri ekosistem laut adalah intensitas cahaya yang sangat minim. Hal ini menyebabkan biota yang hidup didalamnya juga terbatas. Organisme yang dapat berkembang di ekosistem laut dalam yaitu ikan yang dapat memancarkan cahaya sendiri termasuk jenis predator.

3. Ekosistem Terumbu Karang
Daerah ini paling kaya akan ragam biota laut yang ada didalamnya. Ekosistem laut terumbu karang berada pada wilayah yang terkena cahaya matahari. Ikan-ikan kecil dan invertebrata paling banyak ditemui di lokasi ini karena habitatnya yang cukup hangat.

4. Ekosistem Muara
Ekosistem laut ini terletak di daerah pertemuan antara air laut dan juga sungai dan lebih dikenal dengan ekosistem muara. Ciri dari daerah ini adalah adanya pembatas berupa rawa garam dan lempengan lumpur. Jenis biota yang bisa hidup adalah jenis ikan kecil, kerang, cacing, kepiting, dan sebagainya.

Berbagai macam ekosistem laut yang disebutkan diatas memang hanya bisa dihuni oleh organisme dengan karakteristik tertentu. Faktor luar seperti intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi. Meskipun secara umum ikan dapat bertahan di laut, namun jika tidak mampu beradaptasi, kelangsungan hidupnya tidak bisa berlangsung lama.

Rantai Makanan Ekosistem Laut

Berdasarkan gambar ekosistem laut dapat diketahui alur rantai makanan yang terjadi di ekosistem laut. Peristiwa makan dan dimakan ini melibatkan semua komponen baik yang bersifat abiotik dan biotik. Organisme yang berada di tingkat terendah akan memproduksi makanan dengan menggunakan cahaya matahari yang selanjutnya produsen tersebut akan dimakan oleh konsumen.

Tipe konsumen dalam rantai makanan di ekosistem laut bisa mencapai beberapa tingkatan bergantung pada lingkungan tempat tinggal. Organisme yang ada pada tingkatan tertinggi akan diuraikan oleh dekomposer yang menjadi tugas bakteri. Selanjutnya hasil penguraian akan dimanfaatkan oleh produsen untuk menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis.

Contoh skema aliran makanan di ekosistem laut adalah berawal dari tanaman yang bersifat autotrof dengan bantuan matahari sebagai komponen abiotik akan melakukan fotosintesis. Selanjutnya tanaman tersebut akan dimakan oleh konsumen 1 yang berupa alga, moluska, protozoa, dan jenis lainnya. Ikan kecil akan menempati posisi yang lebih tinggi dari organisme tersebut.

Konsumen level tertinggi menjadi peran dari ikan pemakan ikan kecil atau disebut dengan predator yang selanjutnya akan dikonsumsi oleh hewan pemangsa ikan seperti burung bangau. Proses jaring makanan dalam ekosistem laut berlangsung secara terus menerus. Tugas pengurai menjadi penyambung antara konsumen dengan produsen.

Setelah mengetahui info penting mengenai ekosistem laut mulai dari komponen hingga jenis dan karakteristiknya semoga bisa memberikan pengetahuan baru bagi Anda. kelestarian sebuah ekosistem yang ada saat ini harus dijaga, agar biota yang ada didalamnya bisa bertahan dan kondisi lingkungannya tetap indah.
Komentar