Apa itu Hujan Zenithal ? Pengertian, Pemanfaatan dan Proses Terjadinya

hujan zenithal
Ilustrasi jenis hujan zenithal yang terjadi di siang hari.
Hujan adalah satu dari sekian banyak fenomena alam yang sering terjadi di bumi. Hujan juga merupakan salah satu komponen yang berperan dalam proses siklus air di bumi.

Hujan sendiri terdiri atas berbagai jenis, dimana salah satu jenis yang bisa kita jumpai adalah jenis hujan zenithal. Nah, apa itu hujan zenithal, bagaimana proses terjadinya, apa karakteristik atau ciri-cirinya, serta apa saja manfaatnya? Yuk, disimak penjelasannya.

Daftar isi


Pengertian Hujan Zenithal

Menurut AMS (American Meteorological Society), hujan zenithal atau sering juga disebut hujan ekuatorial adalah jenis hujan yang sering jatuh di daerah sekitar garis khatulistiwa (daerah tropis) maupun di daerah sub-tropis.

Hujan jenis ini setiap tahunnya akan turun secara berulang ataupun setiap setengah tahun. Kata Zenithal diadopsi dari istilah zenit yang berarti di puncak. Ini artinya hujan ini biasanya jatuh pada saat posisi matahari hampir tegak lurus (di puncak kepala kita).

Posisi matahari yang demikian (hampir tegak lurus dengan kepala kita) sudah tentu terjadi pada siang hari, sehingga banyak juga yang menyebut hujan ini dengan istilah hujan tengah hari. Namun, perlu dipahami bahwa tidak setiap hujan yang terjadi pada tengah hari dikategorikan sebagai hujan zenithal.

Proses Terjadinya Hujan Zenithal

Hujan zenithal terjadi karena pemanasan yang tinggi terhadap massa udara yang banyak mengandung uap air. Pemanasan ini biasanya terjadi pada saat bertemunya angin pasat tenggara dengan angin pasat timur laut.

Pemanasan tinggi tersebut akan membuat massa udara naik secara vertikal. Setalah naik, massa udara akan mengalami penurunan suhu sehingga akan terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) terhadap uap air yang ada di dalam massa udara tersebut.

Peristiwa kondensasi ini ditandai dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan awan konveksi yang biasa terlihat disekitar garis khatulistiwa (ekuator).

Saat titik jenuh awan tercapai, maka awan akan melepaskan butiran-butiran air yang jatuh ke bumi (terjadinya hujan). Nah, hujan seperti inilah yang disebut sebagai hujan zenithal.


Karakteristik Hujan Zenithal

Sangat penting untuk mengenal ciri-ciri sebuah fenomena alam untuk dapat menentukan jenis dari fenomena tersebut. Begitu juga dengan fenomena hujan zenithal ini, ada beberapa karakteristik hujan ini yang penting untuk dikenali. Lalu, apa karakteristik hujan zenithal tersebut? Ini penjelasannya.

1. Terjadi di Wilayah Tropis atau Sub-Tropis
Berdasarkan definisi hujan zenithal di atas, maka dapat diketahui jika hujan ini terjadi karena pemanasan atau kenaikan suhu. Karena itu, hujan jenis ini hanya terjadi di kawasan yang memiliki suhu udara cukup tinggi seperti di daerah tropis maupun sub-tropis. Selain itu, karena prosesnya membutuhkan adanya pemanasan, maka hujan ini cenderung atau sering terjadi di siang hari.

2. Turun Dua Kali dalam Setahun dengan Kapasitas Besar atau Deras
Karakter hujan zenithal selanjutnya adalah durasi terjadinya yang hanya terjadi dua kali dalam setahun. Proses terjadinya yang berawal dari penguapan sumber air di bumi seperti sungai, danau atau laut menyebabkan intensitas hujan saat turun cenderung sangat deras dan banyak. Belum lagi saat turun juga disertai dengan guntur. (baca juga: ciri ciri awan cumulonimbus)

Berikut ini merupakan ringkasan ciri-ciri hujan zenithal, yaitu:
  1. Terjadi 2 kali dalam setahun atau setiap setengah tahun
  2. Terjadi di wilayah tropis maupun sub-tropis (23,5 derajat LU - 23,5 derajat LS)
  3. Turun pada saat cuaca cerah atau matahari bersinar terik
  4. Sebelum turun, ditandai dengan kehadiran awan konveksi yang gelap
  5. Hujan yang dihasilkan sangat lebat, terkadang disertai guntur.

Manfaat Hujan Zenithal

Setelah mengetahui tentang pengertian hujan zenithal serta bagaimana proses terjadinya dan karakteristik yang membedakan hujan zenithal dengan hujan lainnya, selanjutnya Anda juga harus tahu apa saja manfaat dari hujan jenis ini.

1. Menjaga Kelangsungan Hidup Makhluk di Atas Bumi
Manfaat utama dari adanya hujan zenithal ini tentu saja untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk yang ada di atas bumi. Dengan adanya hujan ini, persediaan air di muka bumi akan tetap terjaga.

Selain itu, tanaman-tanaman yang hidup di bumi juga akan secara langsung disirami sehingga juga akan membuatnya bertahan hidup. Hujan ini juga akan mengaktifkan unsur hara dan mineral di dalam tanah sehingga bisa membuat tanaman menjadi lebih subur.

2. Sebagai Sumber Energi Terbarukan
Hujan zenithal yang turun dengan kapasitas besar dan deras tentu memberikan manfaat tersendiri. Hujan yang turun deras dalam bentuk air ini dapat menjadi sumber energi untuk menggerakkan kincir yang pada akhirnya bisa menghasilkan energi listrik.

Turunnya hujan ini akan membuat sumber-sumber air seperti sungai dan waduk terisi, dan selanjutnya dalam debit besar akan mengalir menggerakkan kincir untuk menghasilkan sebuah energi terbarukan.

Hujan merupakan sebuah contoh fenomena alam yang sudah umum diketahui. Hujan tentu tidak terjadi begitu saja, ada proses panjang sampai hujan tersebut terjadi. Seperti pada hujan Zenithal ini contohnya.

Dari penjelasan di atas, Anda diharapkan jadi tahu apa itu hujan zenithal dan bagaimana proses terjadinya. Selain mengetahui pengertian dan proses terjadinya, Anda juga telah mengetahui karakteristik serta manfaat yang dibawa oleh hujan jenis ini.
Komentar