Pengertian Peta Lengkap dengan Fungsi, Komponen, Simbol dan Jenis-Jenisnya

Apa itu Peta? - Di jaman yang super canggih ini, kehadiran peta tetap masih dianggap penting. Ia bisa berguna sebagai penunjuk arah, memberikan data geografis suatu daerah, alat analisa keruangan dan masih banyak lagi fungsi peta yang dapat kita manfaatkan dalam pekerjaan kita sehari-hari. Oleh karena fungsi dari peta yang vital inilah maka tidak heran jika sebuah peta akan selalu mengalami pembaruan dari tahun ke tahun, agar bisa memberikan data atau informasi yang lebih akurat sesuai dengan kondisi lingkungan dan geografis saat ini.

Lalu sebenarnya apa pengertian peta?, apa saja fungsinya? komponen apa sajakah yang ada pada sebuah peta, serta bagaimana klasifikasi jenis peta? Berikut ini penjelasan lengkapnya yang diharapkan bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada Anda.

Daftar isi


Pengertian Peta Secara Umum dan Menurut Ahli

Secara umum pengertian peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada bidang datar yang kemudian diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol-simbol tertentu untuk memperjelasnya. Beberapa ahli memiliki pendapatnya sendiri mengenai arti dari sebuah peta. Berikut ini pengertian peta menurut beberapa ahli yang perlu Anda ketahui:

1. Pengertian Peta Menurut ICA

Peta menurut ICA atau International Cartographic Association adalah gambaran atau representasi terpilih terhadap unsur-unsur kenampakan abstrak di permukaan bumi. Disini yang dimaksud dengan ICA adalah bahwa hampir semua peta memiliki kaitan dengan permukaan bumi atau benda angkasa. Peta umumnya digambar pada suatu bidang datar dan diperkecil pada skala ukuran tertentu, namun tidak menghilangkan keaslian dari kondisi di lapangan.

2. Peta Menurut Aryono Prihandito (1988)

Aryono Prihandito berpendapat bahwa peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu. Gambaran tersebut diposisikan pada bidang datar yang melalui sistem proyeksi tertentu untuk menghasilkan gambar seperti aslinya. Dari gambar inilah nantinya orang bisa mengetahui dengan jelas letak-letak suatu wilayah.

(Lihat juga mengenai peta wilayah indonesia)

3. Peta Menurut Erwin Raisz (1948)

Peta menurut Erwin Raisz adalah gambaran secara konvensional kenampakan muka bumi dengan ukuran lebih kecil. Gambar tersebut dibuat pada bidang yang datar dan ditambahi tulisan-tulisan tertentu untuk memperjelasnya.

4. Peta Menurut Bakosurtanal Tahun 2005

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Indonesia (Bakosurtanal) atau sekarang disebut Badan Informasi Geospasial (BIG) mendefinisikan peta sebagai sarana yang digunakan untuk penyimpanan dan penyajian data keruangan maupun lingkungan. Selain itu, menurutnya peta juga berperan sebagai sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan, dalam artian peta sifatnya sangat penting untuk kebutuhan pembangunan di Indonesia.


Fungsi Peta dan Pemanfaatannya

fungsi peta

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang menggunakan peta karena memiliki banyak fungsi dan manfaat di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari peta.

1. Menunjukan Posisi (Lokasi) Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Salah satu fungsi dari peta adalah menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat yang ada di muka bumi. Seseorang tinggal mencari saja nama lokasinya dalam peta nanti akan ditemukan posisi tepatnya berada dimana. Dengan begitu tentu seseorang bisa lebih memahami suatu tempat yang akan dijelajahi atau dituju.

2. Menunjukkan Arah dan Ukuran Suatu Tempat di Permukaan Bumi

Peta dilengkapi dengan arah mata angin dan dibuat dengan perbandingan skala. Oleh karena itulah fungsi selanjutnya adalah mampu memperlihatkan ukuran dan arah suatu tempat apakah ia berada di barat, timur, selatan, dll. Dengan mongkonversi skala yang tertera dalam peta maka kita juga dapat mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan satuan ukuran seperti jarak, luas, panjang, lebar, dan lain sebagainya.

3. Menggambarkan Bentuk-Bentuk Permukaan Bumi

Permukaan bumi tidak serta merta mulus dan rata. Ia terdiri dari berbagai elemen yang ada di dalamnya. Dengan melihat peta, seseorang bisa melihat bentuk bumi yang sebenarnya itu seperti apa. Hal ini karena dilengkapi dengan simbol yang menggambarkan alam seperti gunung, rawa, dll. Dengan begitu bentuk-bentuk yang ada di bumi bisa dipahami oleh pembaca dengan baik.

4. Membantu Mengetahui Kondisi Geografis Suatu Daerah

Peta dengan lengkap menggambarkan secara geografis letak suatu daerah. Apa saja yang mengelilinginya tentu akan tergambar jelas disana. Untuk itulah maka kondisi baik itu lingkungan maupun yang lainnya akan semakin mudah dilihat dengan bantuan peta. Hal ini tentu karena ia mampu memberikan keterangan yang spesifik terhadap apa-apa saja yang ada di permukaan bumi. Sebagai contoh peta yang menggambarkan kondisi geografis Indonesia meliputi kondisi dataran rendah, tinggi, pegunungan, laut, sungai dan berbagai fitur geografi lainnya.

5. Menyajikan Data Potensi Suatu Wilayah

Banyak perusahaan besar yang akan membangun suatu usaha dengan melihat potensi daerah sasaran menggunakan gambar bidang datar. Secara geografis letak daerah hingga lingkungan di sekitarnya akan memberikan dampak yang berarti bagi perkembangan daerah itu sendiri.

Suatu daerah dengan potensi yang bagus karena dekat dengan gunung misalkan atau hutan tentu menjadi ladang usaha yang menjanjikan bagi pebisnis.

6. Alat Analisis

Peta bisa berfungsi sebagai alat analisis terutama untuk gejala atau fenomena alam yang terjadi di masyarakat. Dengan membaca gambar pada bidang datar setidaknya seseorang bisa menganalisis tentang suatu daerah dengan lebih baik karena tersaji data yang lengkap di dalamnya.

Selain itu juga seseorang bahkan bisa mempelajari keadaan lingkungan suatu daerah hanya dengan membacanya. Suatu keadaan lingkungan tentu akan berpengaruh juga terhadap kehidupan dari masyarakatnya.

7. Alat Untuk Mempelajari Fenomena Geografi di Permukaan Bumi

Dengan sajian data yang lengkap, peta dijadikan alat untuk mempelajari fenomena geografis di permukaan bumi dengan lebih mudah dan lengkap. Segala sesuatu yang tersaji di dalamnya bisa memberikan beragam informasi geografi yang dibutuhkan.

Seseorang tidak perlu pergi jauh ke suatu daerah hanya untuk mempelajari fenomena geografi di sana. Namun cukup dengan membaca gambaran bumi dalam bidang datar itu saja sudah cukup memberikan ilmu mengenai fenomena alam.

Komponen Peta Yang Harus Ada

komponen peta

Peta harus mampu menggambarkan semua ketampakan yang ada dan mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh penggunanya. Untuk itulah dalam pembuatannya membutuhkan unsur unsur peta atau komponen di dalamnya agar bisa menghasilkan informasi yang akurat. Berikut ini 11 komponen peta, diantaranya:

1. Judul

Komponen utama pada peta tentu saja harus ada judul yang memuat isi peta itu sendiri. Sebelum membaca atau bahkan mempelajarinya pengguna tentu akan terlebih dahulu membaca judulnya. Biasanya letaknya berada di bagian tengah atas, namun juga ada beberapa yang diletakkan pada bagian bawah. Dengan judul tentu saja akan memudahkan setiap pembaca karena tidak semua orang paham dengan peta yang akan dipelajarinya.

2. Garis Tepi

Ketika membaca peta kita pasti akan menemukan garis tepi. Border atau garis tepi ini sendiri terletak di bagian tepi peta dan ujung pada tiap garis yang bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Untuk garis tepi ini sendiri biasanya dibuat rangkap dua dan juga tebal. Garis tepi ini membuat tampilannya menjadi lebih tegas dan rapi karena dibatasi oleh garis yang tebal pada setiap sisinya.

3. Skala Peta

Dalam peta skala menjadi komponen yang tidak kalah penting karena semua peta pada dasarnya merupakan hasil dari pengecilan dari wilayah permukaan bumi. Gambar akan menghasilkan perbandingan antara kenyataan dengan gambar yang dihasilkan di dalamnya dari yang diperkecil. Perbandingan dalam bentuk angka itulah yang dikenal dengan istilah skala. Skala sendiri dibedakan menjadi 3 yaitu skala numerik, garis dan kata.

4. Arah Mata Angin

Sebuah peta juga harus dilengkapi dengan komponen arah mata angin atau orientasi. Meskipun tampak sederhana atau sepele, arah mata angin dinilai sangat penting. Komponen ini tentu saja berfungsi untuk menunjukkan arah sehingga pengguna bisa menentukan arah ketika membacanya. Ketika seseorang menemukan lokasi suatu daerah, ia juga bisa menentukan dimana arahnya atau letaknya. Apakah di sebelah barat, utara, selatan atau timur dari tempat dimana ia membacanya.

5. Garis Lintang dan Bujur (Grid Peta)

Garis lintang dan garis bujur merupakan garis khayal yang dinyatakan dalam bentuk koordinat geografis untuk mempermudah menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis bujur dan lintang biasa disebut juga dengan garis astronomis. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal sedangkan garis bujur melingkari bumi secara vertikal. Garis bujur juga akan menghubungkan antara kutub utara dan selatan. Di peta kedua garis ini disebut juga dengan Grid Peta.

6. Tata Penulisan/Lettering

Pada tata penulisan dalam pembuatan peta memiliki aturan sendiri yang membedakannya dengan objek geografi yang ditampilkan pada peta sehingga memudahkan pembaca. Ada 4 aturan penulisan yang harus diperhatikan, diantaranya :
  • Kapital Tegak : untuk menuliskan nama ibu kota, negara, benua dan pegunungan
  • Kapital Miring : untuk menuliskan nama samudra, teluk yang luas, laut, dan selat yang luas
  • Huruf Kapital Pada Awalan : nama kota kecil dan gunung
  • Huruf Kecil Miring : nama sungai, danau, selat sempit, dan teluk sempit

7. Warna

Komponen selanjutnya adalah warna dimana berfungsi untuk membedakan suatu wilayah. Berikut ini penjelasan mengenai warna dan fungsinya untuk menyimpan berbagai informasi, diantaranya :
  • Hitam : menunjukkan batas administrasi, lettering hingga detail penghunian.
  • Biru : menunjukkan tubuh air seperti sungai, danau dan laut. Seringkali menemukan degradasi warna biru yang menggambarkan kedalaman air. Semakin gelap maka semakin dalam.
  • Hijau : menunjukkan dataran rendah, vegetasi hingga hutan, karena tempat identik dengan daerah yang hijau.
  • Coklat : menunjukkan daerah yang memiliki kemiringan lereng misalkan dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan medan yang curam.
  • Merah : menunjukkan jalan raya atau letak kota atau ibu kota pada sebuah tempat atau daerah.

8. Simbol/Lambang Peta

Simbol peta adalah perwakilan kenampakan permukaan bumi berupa gambar, warna, ataupun tanda lainnya pada peta kenampakannya. Merupakan salah satu komponen yang menjadi tanda konvensional untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan dan agar pengguna lebih mudah membacanya. Simbol dibagi menjadi 3 yaitu titik yang menunjukkan posisi atau lokasi, garis untuk menggambarkan batas administrasi, jalan dan sungai. Selain itu juga ada simbol luas untuk menunjukkan suatu tempat tertentu dengan area yang luas seperti hutan atau rawa. Adapun syarat untuk simbol yang baik adalah sebagai berikut :
  • Kecil : simbol harus berukuran kecil agar tidak memerlukan banyak ruang
  • Sederhana : agar mudah dan cepat ketika digambar
  • Jelas : simbol harus jelas agar pembaca tidak salah tafsir

9. Keterangan/Legenda

Untuk mewakili informasi peta harus dilengkapi dengan simbol agar bisa dibaca oleh pengguna. Untuk itulah biasanya terdapat kotak keterangan yang berisi keterangan terkait simbol yang digunakan. Seringkali ditemukan keterangan/legenda diletakkan di pojok kiri bawah pada peta. Namun tidak sedikit juga yang meletakkan legenda pada bagian lain. Jika mungkin masih bingung ketika membaca simbolnya saja, maka seseorang bisa beralih membaca legenda atau keterangan untuk membantu menemukan apa yang dicari.

10. Sumber Dan Tahun Pembuatan Peta

Peta haruslah memperhatikan sumber dan tahun pembuatan agar data yang digunakan dalam pemetaan tersaji secara akurat. Selain itu sumber juga sangat penting agar mampu memberikan kepastian mengenai data atau informasi kepada pengguna.Tahun pembuatan sendiri tentu saja merujuk pada waktu pembuatan dari peta tersebut. Semakin baru tahun pembuatannya tentu data yang tersaji juga semakin update.

Peta harus selalu diperbarui karena kondisi geografis sudah banyak mengalami perubahan. Jika masih mengandalkan yang dulu, tentu akan banyak ditemukan perbedaan. Hal ini karena alam pun selalu mengalami fenomena yang berpengaruh pada kondisi lingkungan sekitar.

11. Inset

Komponen yang satu ini seringkali digunakan untuk memperjelas posisi suatu wilayah tertentu . Komponen ini terdiri atas dua jenis yang masing-masing berperan penting yaitu inset lokasi dan pembesaran. Inset lokasi memberikan gambaran secara umum mengenai wilayah di sekitar daerah yang dipetakan kepada pengguna. Sebagai contoh peta untuk Provinsi Riau membutuhkan inset peta Sumatera atau Indonesia. Sementara pada inset pembesaran digunakan untuk menggambarkan daerah yang lebih kecil dari inset lokasi.

Klasifikasi Simbol Peta

simbol peta

Sebelumnya telah disinggung mengenai simbol di komponen peta secara luas. Sedangkan jika dibahas secara detail simbol sendiri terdiri dari beberapa kategori diantaranya:

1. Simbol Peta Berdasarkan Kenampakan Lingkungan

Simbol peta berdasarkan kenampakan lingkungan dibedakan menjadi dua macam yaitu simbol budaya dan alam. Untuk simbol budaya mewakili kenampakan budaya yang seringkali ditemukan pada kehidupan bermasyarakat. Contohnya seperti jalan, rel kereta, kota kecil, kota administratif dan ibu kota. Sedangkan simbol alam mewakili kenampakan dan fenomena alam yang terbentuk secara alami seperti sungai, danau, rawa, dll.

2. Simbol Peta Berdasarkan Bentuknya

Untuk simbol berdasarkan bentuk dibedakan menjadi 3 jenis yaitu simbol garis, titik dan area. Pada simbol garis terdiri dari sungai, jalan raya, batas negara dan batas propinsi. Simbol titik terdiri dari gunung, kota kecil atau kecamatan, kota administratif, dan ibukota negara. Terakhir simbol area untuk mewakili danau, rawa, sawah dan formasi batuan kapur.

3. Simbol Peta Berdasarkan Wujudnya

Simbol berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi 3 yaitu piktoral dimana mirip dengan objek aslinya seperti gunung. Kemudian ada simbol abstrak berupa gambar yang tidak mirip dengan objek aslinya. Sedangkan simbol huruf atau angka, sesuai namanya simbol dalam bentuk huruf atau angka.

Jenis-Jenis Peta

jenis peta

Menurut ilmu geografi, peta diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Berikut ini jenis jenis peta yang wajib diketahui oleh penggunanya, diantaranya :

1. Jenis Peta Berdasarkan Skala/Perbandingan

Salah satu jenis peta dibedakan atau diklasifikasikan berdasarkan skalanya. Terdapat 5 jenis untuk peta ini. Berikut ini beberapa jenis peta berdasarkan skalanya, diantaranya :
  • Kadaster : peta dengan skala 1:1000 hingga 1:5000, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah.
  • Besar : berskala 1:50001 hingga 1:250000, menggambarkan daerah sempit misalkan peta kelurahan, desa, kecamatan dan kota.
  • Sedang : berskala 1:250001 hingga 1:500000, untuk menggambarkan daerah yang agak luas seperti provinsi.
  • Kecil : berskala 1:500001 hingga 1:1000000, digunakan untuk menggambarkan daerah yang luas seperti peta wilayah Indonesia, dll.
  • Sangat Kecil (Geografis) : peta jenis ini berskala lebih dari 1:1000000 dan digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misal Peta Asia, Peta Eropa, Peta negara-negara di Benua Amerika, dll.

2. Jenis Peta Berdasarkan Isinya

Jika dilihat dari isinya atau benda yang digambarkan, peta dibagi menjadi dua. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
  • Umum : menggambarkan kenampakan yang ada si permukaan bumi secara global dan menyeluruh. Yang termasuk dalam peta ini adalah chorografi yang menggambarkan kenampakan umum contohnya peta dunia dalam atlas. Kemudian peta topografi yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi secara alami. Contohnya gunung, rawa, dll.
  • Khusus : peta ini menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan bumi. Terdiri dari 9 jenis diantaranya peta iklim, perhubungan, persebaran penduduk, persebaran hasil pertanian, dll.

Nah itulah ulasan mengenai peta secara lengkap, baik itu pengertian peta, komponen apa saja yang dibutuhkan pada peta, fungsi peta, hingga jenis-jenis peta. Karena memiliki jenis yang beragam hendaknya setiap orang harus paham dan bisa membedakan terlebih dahulu unsur-unsur dalam sebuah peta, agar tidak salah dalam mendapatkan informasi.

Perhatikan dengan baik setiap simbol peta agar bisa memahami letak dan kondisi geografis suatu tempat/wilayah secara akurat. Kunci untuk memahami arti sebuah peta sebenarnya ada pada legenda peta, karena semua informasi yang diberikan dalam peta ada disitu.

Q : Jelaskan pengertian peta?
A : Arti peta adalah representasi atau gambaran terpilih dari kenampakan unsur-unsur di permukaan bumi dalam suatu bidang datar pada skala ukuran tertentu.
Q : Sebutkan komponen apa sajakah yang ada pada sebuah peta?
A : Macam-macam komponen pada peta diantaranya adalah judul, garis tepi, skala peta, simbol/lambang, arah mata angin, garis lintang dan bujur, legenda, serta sumber dan tahun pembuatan peta.
Q : Jelaskan apa itu simbol peta dan apa fungsi simbol peta?
A : Simbol peta adalah kenampakan permukaan bumi yang diwakili berupa gambar ataupun tanda konvensional lainnya pada peta kenampakannya. Fungsi simbol peta adalah untuk mewakili atau menggantikan objek yang digambarkan sehingga mempermudah kita dalam mengartikan sebuah peta.
Komentar