Jenis dan Klasifikasi Batuan Sedimen

Jenis Batuan Sedimen dan Klasifikasinya - Lapisan Bumi tidak hanya terdiri dari tanah yang Anda pijak saja. Ada banyak lapisan yang tidak dapat Anda bayangkan. Lapisan ini terus menuju ke dasar Bumi, berupa inti yang berisi magma cair. Namun, bagi orang awam, batuan adalah bagian dari pengetahuan mengenai lapisan Bumi yang paling dasar dan bisa dimengerti, salah satunya adalah batuan sedimen.

Baca juga: Jenis-Jenis batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya

Batuan sedimen adalah batuan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Sedimen sendiri merupakan bahasa ilmiah dari endapan. Maka, batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari endapan selama bertahun-tahun. batuan ini juga merupakan jenis batuan yang paling banyak jumlahnya di Bumi.


Sekitar 70% dari batu yang Anda jumpai di permukaan bumi adalah batuan sedimen. Untuk jenisnya, ada banyak pendapat dari ahli yang berbeda-beda. Berikut adalah pendapat menurut para ahli.

1. Sanders (1981) dan Tucker (1991)
Berbeda 10 tahun pada saat mengemukakan teori mereka, namun keduanya memiliki pendapat yang sama mengenai jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keduanya mengklasifikasikan batu sedimen menjadi 3 jenis yaitu klastik, kimia, dan organik. Masing-masing memiliki ciri khas yang bisa dibedakan dari pembentukan dan teksturnya.

Untuk klastik, merupakan batu sedimen yang berasal dari hasil pelapukan dan telah tertransportasi. Sedangkan sedimen kimia terbentuk dari berbagai reaksi kimia dan endapan dari reaksi tersebut. Untuk sedimen organik adalah batuan yang terbentuk dari endapan makhluk hidup yang sudah mati dan berbagai komponen organik.

2. Graha (1987)
Graha memiliki pendapat yang berbeda. Beliau mengemukakan bahwa ada 4 jenis batuan sedimen yang ada di Bumi. Keempat batu sedimen tersebut ialah batu sedimen silisiklastik, klastik, karbonat, dan batubara.

batuan sedimen
Beberapa Contoh Batuan Sedimen.

Sedimen klastika menurut Graha masih diidentifikasikan lagi menjadi 3. Ada silisiklastik yang terbentuk dari feldspar dan kuarsa. Untuk klastik kedua adalah klastika gunung api yang terdiri dari material gunung api, dan klastika ketiga adalah klastika karbonat yang terdiri dari material karbonat sebagai penyusun utamanya.

3. Pettijohn (1975), O’Dunn, dan Sill
Untuk pembagian menurut Pettijohn, O’Dunn, dan Sill untuk klasifikasi batuan sedimen hanya ada dua, yaitu klastika dan non-klastika. Klasifikasi ini memang terlihat lebih mudah. Sedimen klastik adalah sedimen yang terbentuk dari batuan yang sudah ada, namun hancur dan mengalami pembentukan kembali dengan berbagai faktor yang menjadikannya sebagai batuan sedimen.

Sementara untuk non-klastik adalah batu sedimen yang terbentuk dari organik yang mengalami proses kimiawi, biologi, atau campuran dari keduanya. Anda banyak menemukan jenis batuan ini sebagai batu yang memiliki sisa-sisa organik seperti kerang dan kayu yang menjadi endapan batuan.

Baca juga: Apa itu Batugamping ?

Para ahli tersebut memiliki alasan tersendiri untuk mengklasifikasikannya dengan cara yang berbeda. Bagi Anda yang serius mendalami ilmu geografi, geologi, perminyakan, dan sejenisnya, kesemua klasifikasi batuan sedimen ini harus Anda ketahui.
LihatTutupKomentar