Batuan Beku Dalam (Plutonik-Intrusif) : Ciri-ciri, Contoh, dan Gambarnya

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk akibat kristalisasi magma di bawah pemukaan bumi. Batuan beku dalam biasa disebut juga dengan batuan beku intrusif atau batuan beku plutonik. Nama "plutonik" sendiri berasal dari nama salah satu dewa Romawi yaitu "pluto" merupakan dewa kemakmuran dan penguasa dunia bawah (underground).

Batuan ini merupakan salah satu jenis batuan beku yang diklasifikasikan atas dasar tempat pembentukannya (genesanya). Contoh batuan beku dalam adalah diorit, gabro, granit, pegmatit, dan peridotit.

contoh gambar batuan beku dalam

Jenis batuan ini pada umumnya dicirikan dengan ukuran kristal mineral besar (1-5mm) atau bisa lebih besar dari 5mm, hubungan mineralnya saling mengunci (interlocking), tekstur kasar, dan mempunyai batas jelas antar kristal (euhedral). Jenis batuan ini terbentuk jauh di bawah permukaan bumi (sekitar 15-50 km).

Karena posisi pembentukannya yang dalam, maka kristalisasi magma pun pun berjalan sangat lambat. Lambatnya kristalisasi magma tersebut akan menyebabkan butiran-butiran kristal mineral mempunyai waktu untuk berkembang hingga ukurannya menjadi lebih besar, sempurna, serta dapat saling mengikat satu sama lain.

Beberapa formasi batuan (tubuh) yang sering terbentuk pada proses seperti ini diantaranya adalah pluton, batolith, dike, sill, dan lakolith. Pluton adalah tubuh dari batuan beku dalam (plutonik).

Perlu diperhatikan disini bahwa batuan beku asal kedalaman dangkal dengan ukuran kristal mineralnya lebih kecil dari 1 mm, tetapi tidak mikroskopis (secara visual masih bisa terlihat) dapat diklasifikasikan sebagai batuan beku dalam hypabyssal jika ada bukti bahwa ia tidak pernah keluar ke permukaan. Sebagai contoh, batuan dengan komposisi sama dapat disebut gabro jika plutonik, diabase jika intrusif, atau basal jika tidak ekstrusif.

Penamaan batuan yang masuk dalam jenis batuan beku dalam (plutonik) sangat tergantung pada komposisi mineral di dalamnya. Ada cukup banyak jenis batuan tipe ini, baik itu bersifat mayor maupun minor (jarang dikenal). Mereka dapat diklasifikasikan menurut diagram segitiga (triangular diagram) berdasarkan komposisi mineral kuarsanya dan dua jenis feldsparnya (diagram QAP).
Komentar