Apa itu Pedologi (Ilmu Tanah) ? Ini Pengertian dan Ruang Lingkupnya

pengertian pedologi (ilmu tanah)

Pengertian Pedologi

Menurut pengertiannya, pedologi mengacu pada studi tentang tanah dan semua aspek (seperti sifat kimia dan fisik) di lingkungan alaminya. Istilah lain untuk pedologi adalah ilmu tanah. Cabang ilmu ini terkait dengan jenis cabang ilmu sains lain, yang dikenal sebagai edafologi, meskipun keduanya tidak persis sama. Edafologi adalah studi tentang bagaimana tanah mempengaruhi makhluk hidup.

Orang yang mempelajari ilmu tanah (pedologi) disebut pedolog. Pedolog menggunakan metode dan peralatan canggih yang mirip dengan yang biasa digunakan oleh para ahli di bidang fisika dan kimia. Pedolog berusaha memahami dinamika tanah, tidak seperti ahli agronomi yang hanya melihat tanah sebagai sarana untuk produktivitas agronomis. Akan tetapi, belakangan ini, kedua bidang tersebut (pedologi dan agronomi) semakin terintegrasi.

Selain itu, ruang lingkup pedologi juga telah diperluas untuk mencakup pemahaman mendalam tentang proses pedogenesis yang menjelaskan bagaimana tanah berfungsi dan berevolusi. Melalui pemahaman ini, para ahli dapat menjelaskan sejarah tanah serta membuat prediksi tentang bagaimana tanah bisa diklasifikasikan dan bagaimana tanah dapat digunakan. Informasi ini kemudian menjadi berarti bagi ahli agronomi yang mempelajati bagaimana pemanfaatan tanah secara berkelanjutan.

Konsep yang Digunakan dalam Pedologi

Banyak konsep yang membantu pedolog di bidangnya. Yang pertama adalah bahwa tanah adalah salah satu bagian dari beberapa lapisan bumi yaitu lapisan hidrosfer, atmosfer, litosfer, dan biosfer. Untuk alasan ini, setiap ahli pedologi di lapangan harus memiliki pengetahuan tentang hidrologi, geologi, biologi, dan ilmu bumi lainnya. Selain itu, ilmu yang berkaitan dengan pemahaman genesis tanah, seperti geologi glasial, paleoekologi, dan lainnya, sangat dibutuhkan untuk memprediksi perubahan tanah di masa depan.

Proses pembentukan tanah, atau dikenal sebagai proses pedogenik, dapat menghancurkan dan menghasilkan keteraturan pada struktur tanah. Terkadang, kedua proses ini dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Pada akhirnya, para pedolog dapat menentukan tingkat keseimbangan antar kedua proses baik di masa lalu dan di masa sekarang.

Dalam ilmu geologi, ada prinsip yang dikenal sebagai uniformitarianisme, yang menyatakan bahwa proses dan hukum alam yang sama dan yang berlaku saat ini berlaku juga di masa lalu. Prinsip ini juga berlaku untuk pedologi tetapi dengan intensitas dan tingkat proses yang bervariasi.

Dari perspektif geologis, ada sejumlah kecil tanah yang dapat digolongkan sebagai tanah tua (purba). Hal ini karena tanah terus-menerus dihancurkan atau dimodifikasi oleh sejumlah faktor salah satunya yang berasal dari atas permukaan bumi. Namun, beberapa tanah purba telah membantu memberikan informasi tentang evolusi iklim selama bertahun-tahun.

Bagaimana Tanah Bisa Terbentuk?

Pada prinsipnya, tanah dibentuk oleh lima faktor utama yaitu: iklim, batuan induk, waktu, organisme, dan relief/lanskap. Selain dari 5 faktor tersebut, ada proses lain yang lebih kecil yang dapat memicu proses pembentukan tanah serta pola tanah yaitu genesis tanah.

Sebagian besar aspek tanah serta lanskap tanah, dapat diamati dan kemudian dapat diukur. Aspek-aspek ini meliputi jumlah, bentuk, ukuran, dan penataan tanah. Masing-masing aspek ditandai berdasarkan kriteria yang memperhitungkan tingkat usia, homogenitas, posisi lanskap, dan masih banyak aspek tanah lainnya.
Komentar