Apa itu Angin Katabatik ? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Sebelum kita membahas mengenai apa itu angin katabatik, sobat geologinesia sebaiknya memahami dahulu pengertian akan angin itu sendiri. Angin adalah pergerakan udara yang dihasilkan oleh karena perbedaan suhu dan tekanan sinoptik berskala besar maupun lokal. Patut dipahami bersama bahwa ketika angin dihasilkan, arah dan kecepatannya akan dipengaruhi oleh struktur permukaan yang dilewatinya.

Baca juga Mengenai: Angin Muson Barat

Angin pada ketinggian tertentu (gunung) seringkali merupakan fungsi dari perbedaan suhu pada ketinggian yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Angin jenis ini kadang-kadang disebut angin gunung karena kebanyakan terjadi di daerah pegunungan. Namun, ahli meteorologi menyebut mereka sebagai angin anabatik atau katabatik. Perbedaan antara kedua jenis angin ini ada pada arah alirannya (pergerakannya); baik upslope atau downslope. Untuk kali ini kita akan lebih membahas pada angin katabatik (Katabatic).


Pengertian Angin Katabatik (Katabatic Wind)

Tidak seperti angin anabatik yang merupakan angin lereng, angin katabatik adalah angin lereng bawah. Dalam definisi yang sederhana, angin ini adalah angin yang membawa udara kepadatan tinggi dari ketinggian yang lebih tinggi ke lereng.

Nama "katabatik" (Katabatic) berasal dari bahasa Yunani "katabasis" yang berarti turun. Angin lereng seperti itu kadang-kadang disebut sebagai angin jatuh. Angin katabatik terbentuk ketika permukaan gunung menjadi lebih dingin daripada udara di sekitarnya, memaksa angin untuk bergegas menuruni lereng, kadang-kadang dalam kecepatan badai hingga 80 mil per jam.

pengertian angin katabatik

Angin jenis ini juga dapat meluas ke daerah yang cukup besar seperti dalam kasus angin Santa Anna yang dialami di California selatan di beberapa bagian tahun ini. Contoh lain dari angin katabatik termasuk angin bora dari Laut Adriatik, angin oroshi dari Jepang, dan piteraq di Greenland.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua angin lereng adalah angin katabatik. Beberapa angin seperti angin fohn, chinook, dan bergwind lebih merupakan angin bayangan hujan yang terbentuk ketika udara lembab didorong ke atas lereng di sisi angin turun, serta di sisi angin bawah sebagai angin hangat dan kering.


Penyebab Terjadinya Angin Katabatik

Menurut ahli meteorologi, angin lereng berasal dari pendinginan udara di puncak gunung, dataran tinggi, bukit, atau gletser. Karena kerapatan udara berbanding terbalik dengan tekanan di atas, udara akan dipaksa mengalir ke bawah dan memanas dalam proses penurunan.

Suhu udara ditentukan oleh tingkat laju penurunan  ketinggian dan suhu absolut di wilayah sumber. Misalnya, dalam kasus Santa Ana, angin kadang menjadi panas pada saat mereka mencapai permukaan laut. Semakin besar perbedaan suhu, semakin kuat angin yang tercipta.

Baca juga Mengenai: Angin Muson Timur

Dampak Angin Katabatik

Angin Katabatik paling umum bertiup dari lapisan es di daerah Greenland dan Antartika. Udara dingin berkepadatan tinggi yang menumpuk di atas lapisan es dan peningkatan lapisan es disana akan meningkatkan gaya gravitasi.

Ketika angin terkonsentrasi di area terbatas, angin akan bertiup dengan kecepatan badai, mencapai 190 mil per jam. Di Greenland, tempat angin ini disebut piteraq. Angin tersebut akan bergerak paling kuat saat di daerah bertekanan rendah yang mendekati pantai.

Di beberapa daerah, terutama di Antartika, salju dapat disapu oleh kekuatan angin, yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan oasis Antartika. Disana, Angin katabatik yang bergerak memiliki kelembaban relatif yang lebih rendah.
Komentar