Proses pengolahan pasir besi sebenarnya cukup sederhana, karena dapat dilakukan tanpa memakai bahan kimia. Kita ketahui bahwa pasir besi seperti juga bijih logam lainnya merupakan deposit yang tidak murni, biasanya tersusun atas mineral utama yang terdiri dari besi, titanium dan mineral pengotor yang terdiri dari alumunium, silikon, vanadium, fosfor, dan sulfur. Untuk mendapatkan logam besi diperlukan tahap pengolahan dengan menggunakan "magnetic separation".
Baca juga: Proses Penambangan Pasir Besi
Pengolahan pasir besi biasanya dilakukan secara fisik atau mekanik. Tujuan dari pengolahan ini adalah untuk meningkatkan kadar logam besi dengan cara membuang material yang tidak diinginkan. Secara umum, setelah proses pengolahan akan dihasilkan dua kategori produk, yaitu:
1. Konsentrat berupa logam besi
2. Tailing berupa kumpulan bahan-bahan kurang berharga (mineral pengotor)
Gambar proses pengolahan pasir besi menjadi konsentrat. |
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa kunci untuk menghasilkan konsentrat ada pada magnetic separation. Pada magnetic separation dilakukan proses pemisahan material dengan memanfaatkan sifat kemagnetan mineral (lihat gambar di atas). Teknik pemisahan ini sangat berguna pada pengolahan pasir besi karena praktis dan ekonomis. Di dalam magnetic separator, ruah dilewatkan di bawah dua pasang elektromagnet.
Biasanya, pasangan elektromagnet pertama memiliki kuat magnet yang rendah (400-600 gauss), berguna untuk menarik logam besi yang ada. Pasangan elektromagnet yang kedua memiliki kuat magnet yang lebih kuat (5000-8000 gauss), berguna untuk menarik logam besi yang memiliki sifat kemagnetan yang lebih rendah.
Baca juga: Genesa Pasir Besi
Pengolahan yang menggunakan dua tahap pemisahan ini berguna untuk menghasilkan konsentrat akhir yang mengandung Fe lebih besar. Proses ini dapat dilakukan dengan bantuan air maupun tanpa air. Produk sisa dari magnetic separator pada pengolahan pasir besi adalah tailling berupa material bukan magnet.
Mineral besi yang masih terkait dengan mineral pengotornya disebut sebagai mineral middling. Mineral middling ini berpengaruh pada hasil pengolahan pasir besi. Pada saat proses pengolahan harus menghasilkan kandungan Fe tinggi maka mineral middling akan masuk kedalam jalur tailing. Hal ini menyebabkan reovery konsentrat yang dihasilkan menjadi turun.
Apabila recovery yang diinginkan tinggi, maka mineral middling dimasukkan ke dalam jalur konsentrat. Ini menyebabkan kosentrat yang dihasilkan akan memiliki kadar Fe yang rendah. Mineral middling mempengaruhi kadar dan recovery dari konsentrat pasir besi.
Selain mineral middling, ukuran partikel pasir besi juga sangat mempengaruhi hasil proses pengolahan pasir besi dalam bentuk konsentrat. Secara umum semakin halus ukuran partikel pasir besi maka kandungan Fe nya akan semakin besar, begitupula sebaliknya.