Tanah Terarosa (Tanah Kapur) : Pengertian, Ciri-Ciri, Pemanfaatan dan Persebarannya

jenis tanah terarosa dan ciri-cirinya
Kenampakan tanah terarosa hasil pelapukan batu kapur.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati, seperti tanah misalnya. Tanah di Indonesia terdiri dari berbagai jenis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Masing-masing jenis dimanfaatkan untuk pemanfaatan yang berbeda pula. Hal tersebut tergantung pada kandungan yang ada di dalam tanah tersebut.

Biasanya, lokasi atau keberadaan tanah menjadi faktor utama penentu kandungan dan pemanfaatan tanah tersebut. Kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang Tanah Terarosa atau yang juga dikenal dengan Tanah Kapur.

Daftar isi

Pengertian Tanah Terarosa (Tanah Kapur)

Tanah Terarosa atau yang juga dikenal dengan tanah kapur ini merupakan jenis tanah yang jumlah unsur hara di dalamnya relatif sedikit, bahkan tidak ada. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batu kapur atau batuan kapur yang hancur karena mengalami proses pelapukan.

Berbeda dengan jenis tanah lain yang berwara coklat atau kehitaman, tanah kapur justru berwarna putih atau lebih terang. Hal tersebut disebabkan karena batuan kapur yang menjadi asal mula tanah ini juga berwarna putih.

Ciri-Ciri Tanah Terarosa

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui jika tanah terarosa ini memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda dengan jenis. Tanah terarosa ini dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu Tanah Renzina dan Tanah Mediterania.

Berikut adalah ciri-ciri dan sifat fisik dari jenis tanah yang juga dikenal dengan tanah kapur ini, yaitu:

1. Kandungan Unsur Hara Kecil
Berdasarkan karakteristiknya tanah Terarosa atau tanah kapur ini memiliki sifat yang kurang subur. Hal tersebut karena jenis tanah ini memiliki kandungan unsur hara yang relatif sedikit bahkan cenderung tidak ada.

Karena itulah jenis tanah ini kurang cocok untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Meskipun begitu, masih ada beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh di atas tanah jenis ini.

2. Mudah Dilalui oleh Air
Sifat selanjutnya yang dimiliki oleh jenis tanah terarosa atau tanah kapur ini adalah sangat mudah dilalui air. Karena mudah dilalui air, biasanya tanah jenis ini juga mudah larut. Maka tak heran jika tanah ini bisa ditemukan di bagian dasar sungai.

3. Proses Pembentukan Berasal dari Pelapukan Batuan Kapur
Seperti namanya, tanah terarosa atau tanah kapur ini terbentuk dari batuan kapur yang hancur atau mengalami proses pelapukan. Karena terbentuk dari proses pelapukan batuan kapur, maka warnanya pun tak jauh berbeda dengan warna batuan kapur, yaitu berwarna putih atau warna terang. Warna yang terang ini juga bisa menjadi penanda kandungan unsur hara di dalamnya yang tergolong kecil bahkan tidak ada sama sekali.

4. Kurang Subur
Jenis tanah terarosa atau tanah kapur ini cenderung kurang subur karena kandungan unsur haranya yang sedikit dan sifatnya yang mudah dilalui air. Karena itu, jenis tanah ini tidak memiliki peran besar dalam bidang pertanian.

5. Cocok Dijadikan Media Penanaman Pohon Jati
Meskipun sebelumnya disebutkan jika tanah terarosa ini kurang cocok untuk bidang pertanian, namun jenis tanah ini masih bisa dimanfaatkan sebagai media tanam, terutama untuk jenis tanaman tertentu.

Jenis tanaman yang bisa dan cocok ditanam di atas tanah terarosa ini adalah tanaman jati. Karena itu, biasanya daerah atau kawasan yang banyak ditemukan jenis tanaman ini juga banyak ditemukan hutan jati di atasnya.

6. Kandungan Kalsium dan Magnesium Tinggi
Jika sebelumnya disebutkan bahwa tanah ini memiliki kandungan unsur hara yang rendah, maka sebaliknya dengan kandungan beberapa mineral lain. Tanah terarosa ini justru memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi.

Kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi pada jenis tanah ini bisa diambil manfaatnya oleh manusia. Karena itu, meskipun kurang subur, jenis tanah ini tetap banyak dimanfaatkan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tanah terarosa ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu tanah Renzina dan tanah mediterania. Keduanya memiliki ciri-ciri yang sedikit berbeda, karena berasal dari pembentukan yang sedikit berbeda pula. Berikut adalah perbedaannya antara keduanya:
Ciri Tanah RenzinaCiri Tanah Mediterania
Terbentuk dari pelapukan batuan di kawasan dengan curah hujan tinggi Terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan batuan keras
Berwarna putih hingga hitam Berwarna putih kecoklatan
Miskin unsur hara Keras dan tidak subur
Dimanfaatkan untuk menanam palawija dan hutan jati Dimanfaatkan untuk pertanian tegalan serta tanaman jati

Pemanfaatan Tanah Terarosa

Berdasarkan karakteristik yang disebutkan di atas, tanah jenis terarosa ini juga bisa diambil manfaatnya. Beberapa pemanfaatan yang umumnya dilakukan untuk jenis tanah terarosa ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Untuk Pertumbuhan Tanaman
Meskipun miskin unsur hara, tanah terarosa justru memiliki kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium yang tinggi. Kedua mineral ini merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, yaitu sebagai penyusun dari dinding sel tumbuhan serta menetralisir adanya racun dalam jaringan tanaman.

Magnesium sendiri merupakan bagian dari klorofil tanaman yang berperan untuk membentuk lemak serta minyak bagi tumbuhan. Apabila tanaman mengalami kekurangan kedua zat tersebut juga berdampak pada pertumbuhan tanaman itu sendiri.

2. Untuk Menetralisir Kandungan Asam dalam Tanah
Pemanfaatan selanjutnya dari jenis tanah terarosa ini adalah untuk menurunkan tingkat keasaman tanah. Apabila tanah yang digunakan untuk pertanian bersifat terlalu asam, maka tentu tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Karena itu dibutuhkan sedikit kandungan tanah kapur ini untuk menetralkan kandungan asam tersebut.

3. Dapat Ditanami Pohon Jati
Tanah terarosa memang tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Namun tanah ini justru sangat cocok untuk menanam jati. Karena itu biasanya daerah yang banyak terdapat kandungan tanah terarosa biasanya juga banyak terdapat hutan jati karena memang jati adalah satu-satunya tanaman yang bisa tumbuh di atas tanah ini.

Persebaran Tanah Terarosa di Indonesia

Tanah terarosa atau tanah kapur ini tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki kandungan tanah terarosa yang tinggi adalah di beberapa pegunungan di Jawa Timur, daerah Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatra.

Sementara itu, untuk tanah terarosa berjenis tanah Renzina banyak ditemukan di daerah Gunung Kidul Yogyakarta. Daerah-daerah tersebut bisa dilihat bukan merupakan daerah yang subur, salah satunya adalah karena banyak terdapat kandungan tanah terarosa atau tanah kapur di dalamnya.

Tanah adalah salah satu unsur pembentuk bumi merupakan elemen yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan makhluk hidup di dalamnya. Tanah menjadi tempat berpijak bagi manusia dan makhluk hidup lain, serta menjadi tempat tanaman tumbuh dan berkembang. Karena itu, tanpa ada tanah, maka keseimbangan lingkungan pun pasti akan terganggu.

Tanah yang terbagi ke dalam berbagai jenis memiliki ciri dan pemanfaatan yang berbeda pula. Seperti pada tanah terarosa misalnya. Penjelasan di atas semoga bisa memberikan wawasan bahwa meskipun bersifat kurang subur, tanah kapur atau terarosa ini juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan lain.
Komentar