SOP Screening Test Sampel Nikel Laterit

Melakukan screening test pada sampel nikel yang berukuran 0.074mm atau disebut juga sampel pulp (-200 mesh) sangat penting dilakukan untuk menguji kualitas ukuran butir yang dihasilkan dari proses pulverizing. Hal ini wajib dilakukan karena alat analisa XRF yang digunakan nantinya dalam menganalisa kadar nikel akan presisi jika menganalisa sampel dengan ukuran yang lebih halus.

Tujuan:
Kontrol kualitas ukuran butir sampel nikel laterit.

Ruang Lingkup:
Prosedur ini dilakukan untuk menguji kualitas sample hasil pulverizing setiap maksimal 10 sample yang masuk.


Prosedur Utama:
  1. Persiapan Peralatan
  2. Pemilihan Sample untuk di Screening secara Random
  3. Screening Sample
  4. Penimbangan Sample
  5. Evaluasi Tingkat kekasaran
  6. Pengawasan terhadap safety dan Kualitas Pekerjaan.

Baca juga tentang: Daerah Penghasil Nikel di Indonesia

Gambar Peralatan:
SOP screening test sampel nikel
Gambar peralatan untuk melakukan screening test.

Persiapan Sebelum Pekerjaan:
Periksa dan siapkan perlengkapan kerja dan safety. Perlengkapan Safety yang digunakan Masker Debu dan Kaca Mata. Sedangkan untuk perlengkapan kerja yaitu Screening Boyd No.12 (-2mm) dan Screening No.200 (200mesh/0.074mm), Sendok sample, Kuas, Timbangan digital, Fortis Sample dan sample yang akan di Test kehalusannya.


Pemilihan Sample yang akan di Test:
  • Menghitung jumlah Sample per tipe/Waybill yang diterima pada jam penerimaan sample tersebut.
  • Memilih secara random sample yang akan di test kehalusannya, dengan ketentuan setiap 10 sample dipilih satu sample untuk di test screening dan sample tersebut harus mewakili setiap tipe sample/Waybill yang masuk.
  • Apabila jumlah sample yang masuk kurang dari 10 sample setiap tipe/waybillnya maka dipilih satu sample untuk di screeening. Contoh: Apabila jumlah sample Tipe SC masuk 7 maka ada 1 sample yang di screening.
  • Apabila jumlah sample dalam satu kelompok sample yang masuk lebih dari 10 sample setiap tipenya maka diambil sample untuk test screening mewakili jumlah kelipatan 10 tersebut. Contoh: Apabila jumlah sample masuk setiap tipenya 30 maka ada 3 sample yang akan di screening test, dan apabila jumlah sample masuk setiap tipenya 15 maka ada 2 sample yang akan di screening.

Melakukan Screening Test:
Mengambil sekitar 30 gram sample dari total keseluruhan sample dalam fortis untuk di screening dengan menggunakan sendok pulp, lalu sampel di screening dengan cara diayak.

Lihat juga mengenai: Pemanfaatan Nikel

Penimbangan Sample Hasil Screening:
  • Melakukan Penimbangan terhadap sample yang lulus screening (Soft Weight) dan sample kasar (Crude Weight) yang tidak lolos screening.
  • Menghitung persentase kekasaran dari hasil Screening (Crude Weight/Total Weight)%. Toleransi kekasaran material hasil proses pulverizing harusnya adalah kurang dari 5% dan material yang halus (soft) lebih dari 95%.

Evaluasi Tingkat Kekasaran:
Apabila tingkat kekasaran material lebih dari 5% maka kelompok sample yang mewakili sample yang di test screening tadi akan di reject dan dikembalikan untuk di proses ulang kembali dengan cara mengambil sample Back-Up nya. Catatan: Material hasil pulverizing berukuran -1.68mm dan CRM/Dischmill 0.074mm.

Aspek Keselamatan Kerja dan Kualitas Pekerjaan:
  • Pada saat bekerja harus bisa memastikan bahwa pekerja berada dalam kondisi sehat dan kondisi lingkungan kerja aman.
  • Memastikan APD yang wajib digunakan telah siap dan APD tersebut layak untuk dipergunakan.
  • Melakukan pengecekan terhadap alat alat pekerjaan apakah masih layak digunakan atau tidak.
Komentar