Profil Pulau Greenland [+Gambar Peta Lengkap]

profil pulau greenland
Pulau Greenland merupakan pulau terbesar di dunia yang berada di Samudra Atlantik Utara. Pulau ini terkenal akan tundranya yang luas dan gletsernya yang berukuran sangat besar. Pulau ini merupakan bagian dari Kerajaan Denmark, dengan pemerintah pusat yang bertanggung jawab atas urusan dalam negerinya. Penduduk Greenland sendiri merupakan mayoritas penduduk Eskimo. Yuk, melihat Profil Pulau Greenland mulai dari kondisi fisik geografisnya, penduduk, hingga sejarah, dan kebudayaan di pulau tersebut.

Daftar isi


Daratan Utama Greenland

Greenland memiliki ukuran 3x lebih besar dari Texas dengan panjang 2.670 km ke dari utara-selatan dan 1.050 km dari timur-barat. Dua pertiga wilayah pulau berada di dalam lingkaran Arktik. Negara Eropa paling dekat dengan negara ini adalah Islandia yang dipisahkan oleh Selat Denmark di bagian tenggara. Secara struktural, bisa dibilang Greenland adalah perpanjangan Canadian Shield.

Secara fisik, pulau ini terhubung dengan Amerika Utara melalui punggung kapal selam yang berukuran tak lebih dari 180 meter. Sedangkan jika dilihat secara struktural, Greenland adalah perpanjangan dari Canadian Shield, yaitu dataran tinggi yang kasar di wilayah bagian utara Kanada dan terdiri atas batuan Prakambrium yang sifatnya keras.

Fitur fisik utama pulau ini adalah lapisan es yang berukuran sangat besar. Lapisan es terbesar kedua ini memiliki ketebalan rata-rata 1.500 meter dan bisa mencapai ketebalan maksimum hingga 3.000 meter. Greenland memiliki gletser tercepat dunia yang bergerak dengan kecepatan 30 meter sehari, yaitu Gletser Jakobshavn. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang bebas es. Wilayah ini terdiri atas dataran tinggi, dengan puncak rantai gunung setinggi 3.700 meter, yaitu Gunung Gunnbjorn.

Fjord yang dalam dan panjang menjangkau ke pantai barat dan timur Greenland dalam sebuah sistem yang kompleks. Sepanjang pantai, kebanyakan berhadapan langsung dengan lapisan es beserta bongkahan besar es yang memecah gletser kemudian meluncur sebagai gunung es. Ini adalah pemandangan yang sangat menakjubkan yang tidak akan ditemukan di daerah manapun.

peta pulau greenland
Gambar Peta Pulau Greenland.
Greenland memiliki iklim kutub utara dengan modifikasi dari pengaruh Arus Teluk. Perubahan cuacanya sangat cepat, dari teriknya sinar matahari berubah menjadi badai salju yang tidak tertembus merupakan hal biasa. Suhu rata-rata saat musim dingin mencapai -7°C di bagian selatan dan -34°C di utara. Sedangkan saat musim panas 7°C di pantai barat daya. Disini sinar matahari bisa ditemukan di tengah malam selama 2 bulan berturut-turut saat musim panas. Curah hujannya 1.900mm di bagian selatan dan berkurang menjadi 50mm di utara. Karena curah hujannya yang sangat rendah, wilayah ini disebut sebagai gurun Arktik.


Iklim dan Geografi fisik Greenland sangat terpengaruh oleh pemasan global. Penelitian menunjukkan tanda-tanda sekitar 97% lapisan es mencair pada 2012. Bahkan di tahun 2016 Greenland mengalami musim panas terpanas dalam sejarah. Tanaman di Greenland dicirikan dengan vegetasi tundra yang berupa tanaman seperti rumput kapas dan sedge, serta lumut yang mirip tumbuhan. Bahkan di daerah bebas es yang tergolong sempit pun tidak terdapat spesies pepohonan. Namun di bagian lembah yang terlindung di selatan bisa ditemukan beberapa spesies pohon willow, birch kerdil serta semak belukar.

Beberapa jenis mamalia darat seperti rusa dan beruang kutub, musk oxen, kelinci salju, rubah Arktik dan cerpelai merupakan hewan khas di pulau ini. Sedangkan fauna laut yang bisa ditemukan antara lain paus dan anjing laut, salmon, cod, halibut dan flounder merupakan beberapa diantaranya yang mana untuk jenis ikan banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan penduduk.

Penduduk Pulau Greenland

Hampir 90% penduduk Greenland merupakan Eskimo atau ekstraksi Inuit yang kuat dan dicampur dengan Imigran Eropa. Sementara sepersepuluhnya merupakan orang Denmark yang mayoritas lahir di Denmark. Bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Greenland, atau dikenal dengan Kalaallisut milik bangsa Eskimo-Aleut serta Bahasa Denmark. Bahasa Inggris juga cukup banyak digunakan disini. Sedangkan agama resminya adalah Lutheranisme Injili yang dianut 2/3 populasinya. 1/3 penduduknya menganut paham kristen lain. Sebagian kecil penduduknya pun masih mempercayai keyakinan tradisional seperti perdukunan.

Penduduk Greenland hidup tersebar luas. Sebagian besar menetap di kawasan perkotaan pada salah satu dari 18 kota di Grenland. Sedangkan sisanya menetap di pedesaan. Emigrasi yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk Greenland bahkan hanya 0 di awal abad ke-21. Sedangkan untuk harapan hidup masih sebanding dengan rata-rata harapan hidup dunia. Laki-laki umumnya hidup hingga usia pertengahan 60-an dan perempuan hidup hingga awal 70-an.

Ekonomi Pulau Greenland

Perekonomian Greenland bergantung pada perikanan, yang awalnya melakukan perburuan anjing laut, lalu beralih menjadi penangkapan dan pengolahan produk ikan beku. Ketergantungan menjadi kekhawatiran tersendiri yang ditakutkan akan menjadi penyebab penangkapan berlebihan serta fluktuasi harga. Karena itu, sejak akhir abad ke-20 perekonomiannya didiversifikasi pada industri pariwisata. Industri inipun terbukti berkembang pesat.

Meskipun tergolong daerah beku, Greenland juga memungkinkan di sektor pertanian. 1% wilayahnya yang berada di selatan dimanfaatkan untuk pertanian, terutama sayuran dan jerami. Sementara itu peternakan lebih bervariasi dengan pengembangan rusa kutub untuk diambil dagingnya. Pasokan ikan terutama halibut dan udang tidak hanya digunakan untuk kebutuhan lokal saja, namun juga untuk ekspor.

Greenland memiliki potensi pertambangan yang cukup besar. Timah, cryolite, perak, seng dan batu bara adalah beberapa diantaranya. Belum lagi tambang emas yang dibuka pertama kali pada 2004, lalu penemuan potensi lain seperti berlian, endapan besi dan mineral lain membuat eksploitasi terus dilakukan, apalagi es yang meleleh akibat pemanasan global justru semakin mempermudah aksesnya. Pengeboran minyak mulai dilakukan sejak tahun 2010 di perairan Arktik, meskipun belum menemukan sumber daya gas alam atau minyak yang layak secara komersil.

Jalan Raya di pulau ini hanya terbatas pada jalur pendek yang ada di dalam kota. Sarana transportasi utama di daerah yang tertutup es adalah mobil salju. Meskipun demikian, jaringan komunikasi Geenland merupakan jaringan komunikasi digital canggih serta jaringan komunikasi militer yang terkait dengan NATO.

Sistem Pemerintahan di Pulau Greenland

Pemerintahan Greenland masih menjadi bagian dari pemerintahan Denmark, melalui pemberian pemerintahan rumah. Berdasarkan perjanjian tersebut disebutkan jika Greenland tetap merupakan bagian dari Denmark dan warga negaranya merupakan warga negara Denmark. Secara konstitusional, Denmark tetap memiliki kontrol atas pulau ini. Urusan pertahanan dan hubungan luar negeri menjadi bagian dari Denmark, sedangkan peraturan kota, pembangunan ekonomi, pajak dan hal yang berkaitan dengan wilayah Greenland menjadi urusan Greenland sendiri. Sedangkan untuk hal sumber daya mineral harus dikelola bersama Denmark.

Atas kebijakan itulah yang kemudian membuat Greenlanders menyuarakan otonomi dari Denmark. Hasilnya, Greenland berubah status menjadi divisi administrasi dari pemerintahan luar negeri Denmark. Mulai tahun 2009, peraturan rumah diperluas, dimana Greenland memegang presentase yang lebih besar untuk hasil pengolahan mineral dan minyak. Greenland bahkan juga mengelola hampir keseluruhan urusan dalam negeri, yang meliputi peradilan pidana. Bersama dengan Denmark, para pimpinan politik Grenland juga terus berusaha menjalin hubungan luar negeri serta pertahanan pulau ini.

Kekuasaan Greenland berpusat pada Landsting, yaitu parlemen yang dipilih dengan masa jabatan 4 tahun oleh penduduk Greenland yang berusia di atas 18 tahun. Ada beberapa pihak yang mewakili di dalam Landsting ini. Siumut, partai sosial demokrat yang bertugas mendukung penentuan nasib Greenland sendiri, namun tetap mempertahankan hubungan dengan Denmark. Ada pula partai Demokratiit, diciptakan oleh Siumut yang memisahkan diri. Atassut merupakan partai yang relatif lebih konservatif, mendukung hubungan Denmark dan Greenland secara historis. Terakhir adalah Inuit Ataqatigiit yang menyuarakan kemerdekaan Greenland secara penuh.

Landsting inilah yang memilih perdana menteri dan anggota Landsstyre lain. Pemilih Greenland juga memiliki hak untuk memilih wakil parlemen Denmark. Untuk mewakili pemerintah Denmark di Greenland, dipilih seorang pejabat yang terkenal dengan sebutan komisaris tinggi. Layanan kesejahteraan yang diterima warga Greenland merupakan hibah dari Denmark. Layanan kesehatan gratis yang diberikan kepada warganya menjadi aspek penting dalam peningkatan kesehatan di Greenland.

Greenland menerapkan pendidikan 9 tahun wajib dan gratis untuk anak-anak. Secara historis, sistem sekolah di pulau ini tidak memiliki guru dalam jumlah yang memadai dan mayoritas merupakan penutur asli Greenland. Karena itu, banyak guru berbahasa Denmark dipekerjakan. Seiring berjalannya waktu, hingga akhir abad ke-20 guru berbahasa Greenland pun terus meningkat. Meskipun Bahasa Greenland merupakan bahasa pengantar di sekolah-sekolah, namun juga diajarkan Bahasa Denmark. Sekolah di Greenland menawarkan berbagai pilihan program kejuruan, serta pelatihan guru. Di Greenland juga ada sebuah universitas kecil, namun para siswa lebih memilih universitas di luar Greenland, terutama Denmark.

Sejarah dan Budaya Pulau Greenland

Greenland memang mendapat banyak pengaruh dari Denmark, namun kegiatan budaya Eskimo juga kian terekspos ke dunia internasional. Seni tradisional seperti tarian genderang, ukiran batu nisan dan bangunan kayak juga semakin populer. Pusat Budaya Katauaq di Nuuk rutin menyelenggarakan pameran seni, konser dan berbagai kegiatan budaya lainnya. Di Greenland juga terdapat beberapa museum, termasuk Museum beserta Arsip Nasional di Nuuk.

Inuit (Eskimo) dipercaya sudah menyeberang dari Amerika Utara ke bagian barat Greenland. Migrasi ini terjadi sejak 2500SM sampai awal milenium ke-2. Setiap gelombang migrasi tersebut mewakili budaya yang berbeda dari Inuit.

Tahun 982 orang-orang Norwegia Erik Merah yang diusir dari Islandia kemudian menetap di Greenland. Orang-orang ini kemudian kembali ke Islandia dan menggambarkan tanah yang ditemukan tersebut. Hingga kemudian pada tahun 986 disusunlah ekspedisi ke pulau tersebut yang menghasilkan dua pemukiman utama. Pemukiman tersebut memiliki populasi sebesar 3.000-6.000 beserta peternakan yang menunjukkan bahwa pada waktu itu, kemungkinan suhunya cukup hangat. Kekristenan tiba di Greenland pada awal abad ke-11 melalui Leif Eriksson yang baru kembali dari Norwegia.

Sejak abad ke-13, para pemukim Skandinavia mulai melakukan interaksi dengan budaya Inuit yang kemudian berkembang di Greenland utara pada tahun 1100. Hingga kemudian pada abad ke-14 pemukiman tersebut menurun akibat pendinginan suhu, hingga abad ke-15 tidak dihuni lagi.

Abad ke-16 dan 17 pemburu paus dari Inggris dan Belanda sering berburu di laut Greenland dan tak jarang melakukan interaksi dengan penduduknya. Namun tak ada upaya lebih untuk menjajah. Hingga kemudian pada tahun 1721 didirikan perusahaan perdagangan yang menandai awal masa kolonial di Greenland. Pemerintah Denmark mengambil monopoli penuh atas perdagangan Geenland. Pantai Greenland ditutup dari akses asing. Tujuannya adalah untuk membuat Greenland menyesuaikan diri dengan dunia luar tanpa memaparkan bahaya eksploitasi ekonomi.

Selama pendudukan Jerman di Denmark pada Perang Dunia II, Greenland berada di bawah perlindungan Amerika Serikat. Kemudian pada 1945 dikembalikan pada Denmark. Tahun 1951 monopoli Royal Greenland Trading Company dihapuskan. Tahun 1953 Denmark menjadi bagian dari Kerajaan Denmark dan dilakukan reformasi untuk meningkatkan ekonomi hingga sistem pendidikannya. Hingga kemudian pada 1979, aturan rumah diberikan oleh Denmark kepada Greenland.

Awal abad ke-21 dukungan untuk Greenland mengambil kontrol lebih besar terhadap urusan luar negeri Greenland mulai tumbuh. Hal ini sebagian besar terjadi sebagai tanggapan atas perjanjian di tahun 2004 yang memungkinkan Amerika Serikat meningkatkan sistem misilnya di Greenland. Inuit secara paksa dipindahkan dari daerah yang berada di sekitar pangkalan Udara Thule menuntut hak mereka untuk kembali melalui Pengadilan Hak Asasi Manusia di Eropa. Kewaspadaan terus dilakukan warga Greenland karena Amerika Serikat ternyata menyimpan bom nuklir secara diam-diam, meskipun sebelumnya sudah ada larangan penggunaan senjata semacam itu dari Denmark.

Seruan kemerdekaan Greenland mulai disuarakan. Partai-partai melakukan kampanye untuk otonomi lebih besar memenangkan pemilu di dekade pertama abad ke-21. November 2008, 75% lebih Greenland memilih setuju atas referendum yang menyerukan otonomi lebih besar. Proposal yang sudah dirumuskan oleh para legislator di Denmark dan Greenland memiliki persetujuan dari pemerintahan Denmark, bahkan sejak referendum belum dilaksanakan. Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan tanggung jawab Greenland untuk urusan luar negeri, keadilan, imigrasi dan bidang-bidang lainnya. Di sisi lain, hak atas sumber mineral dan hidrokarbon yang memiliki potensi menguntungkan besar, semakin mudah diakses oleh pihak lain sebagai akibat dari pencairan es di pulau tersebut.

Sumber daya ini dipercaya secara luas bisa membebaskan Greenland atas ketergantungan ekonomi pada Denmark. Inilah yang dipercaya sebagai penghalang terakhir bagi Greenland untuk mendapatkan kemerdekaannya. Tahun 2009 pemilihan umum dilaksanakan dan menghasilkan pencopotan Siumut dari kekuasaan untuk pertama kali sejak kekuasaan diberikan kekuasaan tuan rumah pada 1979. Disisi lain pihak oposisi yaitu Inuit Ataqatigiit mendapatkan suara lebih dari 40%. Pemimpin Kuupik Kleist dengan cepat bekerja membentuk koalisi pemerintahan sebelum perluasan aturan rumah diberlakukan.

Pada pemilihan tahun 2013, Siumut kembali berkuasa pada kepala koalisi dipimpin oleh Perdana Menteri Greenland wanita pertama, yaitu Aleqa Hommond. Pada pemerintahan ini dihasilkan moratorium pemberian lisensi eksplorasi minyak serta permintaan untuk membayar royalti sebelum mulai menambang. Pemerintahan Hammond ini juga memberikan kesediaan untuk dilakukan penambangan beberapa jenis mineral radioaktif seperti uranium yang sebelumnya sudah dilarang dilakukan.

Oktober 2014 Hammond mengundurkan diri akibat mosi tidak percaya atas pemerintahannya yang nyaris lolos serta di tengah terjadinya tuduhan penyalahgunaan dana pemerintah. Ia kemudian digantikan oleh Kim Kielsen. Akhir November, oposisi parlemen melakukan rekayasa pemilihan umum. Kielsen kemudian memimpin Siumut ke tempat pemilihan dimana ia mendapat 34% suara yang mengalahkan oposisi utama dengan 33% suara, Inuit Ataqatigiit. Keduanya kemudian mendapatkan 11 kursi legislatif dari total 31 kursi.

Demikian tadi informasi lengkap profil Pulau Greenland yang dikenal sebagai pulau terbesar di dunia dengan kekhasan iklim kutubnya. Pulau ini menyimpan berbagai keanekaragaman, baik secara fisik maupun vegetasi. Meskipun memiliki iklim kutub, Greenland juga menyimpan daya tarik unik yang menjadikannya daerah yang menarik untuk dikunjungi.
Komentar