Kondisi Geografis Thailand yang Penting Diketahui

kondisi geografis thailand
Keunikan Kondisi Geografis Thailand - Thailand merupakan negara yang berada di pusat Asia Tenggara. Negara ini sepenuhnya berada di kawasan tropis sehingga memiliki karakteristik geografi yang beragam. Hingga abad ke-20 negara ini termasuk negara agraris. Thailand tidak hanya memiliki Bangkok sebagai pusat kota, namun juga beberapa kota lain seperti Khon Kaen, Chiang Mai dan beberapa kota lain. Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi geografis Thailand ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya.

Kondisi Daratan Utama Thailand

Wilayah daratan Thailand terdiri atas 2 wilayah yang luas. Bagian utamanya di utara lebih besar sedangkan di selatan relatif lebih kecil. Thailand dikelilingi oleh Negara Myanmar di sebelah barat, Laos di timur dan utara. Sedangkan di tenggara Kamboja dan di selatan adalah Teluk Thailand. Negara ini menempati seluruh Semenanjung Thailand hingga perbatasan bagian selatan Malaysia.

Relief Thailand

Relief Thailand cukup bervariasi dari gunung rendah, dataran aluvial yang subur hingga pantai di tengah garis khatulistiwa. Secara umum, wilayah fisiografi Thailand terbagi ke dalam 5 wilayah. Pertama pegunungan terlipat yang ada di bagian barat dan utara, diikuti Dataran Tinggi Khorat di bagian timur laut. Di tengah ada lembah Sungai Chao Phraya, tenggara adalah sudut maritim serta di barat daya adalah semenanjung yang ramping.

Pegunungan utara membentang hingga ke selatan sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar. Punggung bukit granit terbentuk saat massa batuan besar meleleh dan bergerak melalui lapisan sedimen yang relatif lebih tua. Puncak rata-ratanya adalah 1.600m. Gunung tertinggi di Thailand adalah Gunung Inthanon dengan tinggi 2.585 meter, berada di bagian barat laut. Kota Changmai yang juga dekat dengan gunung ini juga dibayangi oleh Gunung Suthep, yang terkenal dengan situs kuil Budha dan istana musim panas.

Wilayah timur laut dibatasi oleh Dataran Tinggi Khorat. Dataran ini luas dan dibatasi oleh Sungai Mekong di timur dan barat. Di dataran tinggi ini juga terdapat tebing curam menghadap dataran Chao Phraya di bagian barat serta Kamboja di bagian selatan. Ketinggiannya mencapai 200m di barat laut dan 90m di tenggara. Umumnya, puncak bukit ini miring sesuai kemiringan tanahnya ke arah tenggara.

Lembah Sungai Chao Phraya berada diantara Dataran Tinggi Khorat dan pegunungan utara. Lembah ini menjadi jantung ekonomi dan budaya Thailand. Wilayah yang juga sering disebut dengan Dataran Sentral ini terbagi 2 bagian. Dataran rendah dan delta Chao Phraya di selatan dan dataran bergulir di utara. Lembah ini terbentuk oleh persebaran sedimen yang dibawa anak Sungai Chao Phraya dan menghasilkan endapan aluvial berbentuk kipas.

Wilayah pedesaan yang berada di tenggara umumnya terdapat bukit-bukit tinggi di bagian tengah dan sepanjang perbatasan timur Kamboja. Bukit-bukit ini hampir mencapai laut dan menciptakan garis pantai ditandai adanya banyak pulau. Karena bentang pantai yang panjang ini, banyak terdapat resor wisata populer di kota-kota pesisir negara ini.

Drainase dan Sungai di Thailand

Negara Thailand dialiri oleh 2 sistem sungai. Sungai Chao Phraya di bagian barat dan Sungai Mekong di bagian timur. Dataran banjir Chao Phraya terjadi menjadi beberapa saluran kecil lalu bergabung dengan sungai-sungai lain. Keseluruhan delta awalnya adalah bagian dari Teluk Thailand kemudian terisi oleh sedimen yang terbawa dari utara. Pendangkalan ini kemudian menjadi penghalang untuk navigasi sungai, namun di lain sisi juga memperpanjang mulut sungai ke arah jurang.

Sementara itu, sungai di Dataran Tinggi Khorat mengalir ke arah tenggara, bermuara di Sungai Mekong. Air dari sungai-sungai ini menjadi sumber air penting untuk irigasi pertanian dan produksi beras di Thailand. Lama kelamaan, banjir semakin tak terprediksi dan masih diperparah dengan keadaan lahan gundul yang semakin luas. Daerah ini juga punya permukaan air tinggi, mengandung air payau sehingga tidak bisa dipompa. Sebagian besar Sungai Mekong berada di perbatasan Thailand dan Laos.

Semenanjung dan bagian tenggara negara ini dialiri aliran sungai pendek. Sungai-sungai di utara mengalir ke arah delta Sungai Chao Phraya. Sungai di barat mengalir ke laut secara langsung. Sedangkan mulut sungai yang berada di sepanjang pantai selatan merupakan dataran pasang surut serta rawa-rawa bakau. Hampir semua sungai di semenanjung ini mengalir ke Teluk Thailand. Bendungan dibangun di bagian utara dan timur pada tahun 1950-80 untuk mengendalikan banjir serta meningkatkan produksi listrik tenaga air sekaligus memperluas irigasi untuk area pertanian.

Karakteristik Tanah di Thailand

Tanah paling subur di Thailand adalah endapan aluvial yang banyak terdapat di lembah sungai. Endapan ini setiap tahun akan diganti endapan baru dari aliran sungai yang membengkak oleh hujan monsun. Sebagian besar pantainya juga memiliki tanah aluvial yang kaya nutrisi dan subur. Sedangkan di wilayah lain tanahnya relatif kurang subur dengan kandungan laterit yang mudah larut. Di dekat Sungai Mekong tanahnya mengandung garam yang cukup tinggi sehingga membatasi produktivitasnya, meskipun cadangan garam di wilayah tersebut ditambang untuk kebutuhan komersial.

Kondisi Iklim di Thailand

Kondisi iklim Thailand dipengaruhi oleh letaknya yang berada di zona tropis daratan Asia Tenggara. Fitur topografi tertentu bisa mempengaruhi curah hujan. Bulan Mei curah hujan cukup besar akibat massa udara hangat dan lembab di wilayah monsun barat mengalir ke timur laut Samudera Hindia. Curah hujan maksimumnya terjadi di Bulan September. November-Februari angin cenderung berbalik. Angin musim timur laut membawa udara sejuk namun cukup kering sehingga membuat suhu udara di sebagian besar wilayah negara menjadi dingin. Sedangkan di bulan Maret-April udara cenderung panas dan kering.

Variasi pola cuaca dan hujan terpengaruh adanya dataran tinggi. Pantai barat Ranong mendapat hujan 4.000mm per tahun. Pantai timur kurang dari 1.000mm per tahun. Sedangkan di ujung selatan Semenanjung Thailand terjadi periode hujan sepanjang musim dingin. Suhu rata-rata tahunannya relatif stabil antara 25°-29°C. Udara yang lebih kering dan lebih dingin menghasilkan kabut di pagi hari dan kemudian hilang saat siang di bagian utara dan timur laut. Saat musim hujan, kelembabannya pun cukup tinggi.

Kehidupan Flora dan Fauna Thailand

Vegetasi Thailand didominasi oleh hutan, padang rumput dengan semak, serta rawa yang ditumbuhi bunga lili air dan teratai. Hutan di Thailand terus berkurang karena pembukaan lahan untuk pertanian, pemukiman dan perkebunan. Vegetasi yang mendominasi adalah bambu, rotan dan berbagai jenis pakis.

Hewan-hewan seperti lembu, kerbau, kuda dan gajah banyak digunakan untuk membajak lahan secara tradisional serta berbagai pekerjaan lain. Hal ini kemudian dilarang sejak 1989 dan gajah kemudian dipelihara sebagai industri wisata. Terjadinya deforestasi serta peningkatan permintaan hewan eksotis membuat populasi hewan liar terus berkurang. Badak liar, tapir dan gajah liar adalah beberapa diantaranya. Hal serupa juga terjadi pada spesies monyet, burung dan owa. Upaya penyelamatan terus dilakukan, namun tingkat keberhasilannya sangat rendah.

Penangkapan ikan berlebihan serta terganggunya habitat alami juga mengakibatkan berkurangnya spesies ikan air laut dan tawar. Satwa liar yang masih banyak ditemukan adalah ular kobra serta beberapa spesies ular air yang beracun. Hal serupa juga terjadi untuk spesies buaya, meskipun lebih banyak ditemukan di peternakan. Sedangkan ulat sutera menjadi spesies yang memberikan kontribusi besar dalam industri sutera di Thailand.

Demikian penjelasan tentang kondisi geografis Negara Thailand. Mengetahui informasi dan karakteristik geografi negara lain, apalagi masih dalam satu kawasan tentu akan menambah wawasan tentang negara-negara di dunia.
Komentar