Jenis Batubara Antrasit : Pengertian, Ciri-Ciri dan Kualitasnya

batubara antrasit
Ciri batubara antrasit berwarna hitam mengkilap.

Batubara Antrasit - Anda pasti pernah mendengar tentang batu bara atau tidak asing dengan salah satu mineral ini bukan? Batu bara merupakan salah satu jenis batuan dan sumber daya alam alternatif yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Meskipun demikian, masih banyak yang belum mengenal apa itu batubara, bagaimana terbentuknya, apa saja jenis-jenisnya, bahkan apa saja manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Nah, untuk menjawabnya, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang batubara dan salah satu jenisnya yang sangat berkualitas yaitu batubara antrasit.

Apa itu Batubara?

Batu bara merupakan salah satu hasil tambang yang tidak mengandung logam di dalamnya. Sifatnya hampir sama dengan kayu arang yang sering dijumpai, namun batubara cenderung lebih bisa menghasilkan panas yang cukup besar. Batubara ini termasuk sebagai salah satu bahan bakar fosil yang asalnya adalah dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan kemudian mati selama ratusan juta tahun yang lalu.

Pelajari lebih lengkap disini: Proses Pembentukan Batubara


Disebutkan pula jika batubara merupakan hasil dari fosil tumbuhan yang mengalami perubahan fisika akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi dalam waktu yang lama. Pembentukan batubara ini berasal dari tanaman, yang jika dalam keadaan normal, setelah mati akan hancur dan terurai di dalam tanah.

Namun, berbeda dengan batubara yang terbentuk dari tanaman yang sudah mati ratusan juta tahun yang lalu. Fenomena alam yang terjadi pada waktu itu membuat hutan-hutan yang tumbuh ratusan juta tahun lalu tertimbun oleh rawa, air asam atau banjir.

Hal tersebut membuat energi yang ada di dalam tumbuhan tersebut terkunci sehingga tidak terurai. Lapisan tanah pun akan terus meningkat selama ratusan juta tahun yang kemudian membuat tekanan juga semakin besar. Apalagi ditambah dengan panas dari dalam bumi, sehingga kemudian terbentuklah batubara.

Klasifikasi Jenis Batubara Berdasarkan Kualitasnya

Batubara lebih lanjut juga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Klasifikasi ini didasarkan pada proses pembentukan batubara yang akan mempengaruhi kualitasnya. Tekanan yang dialami oleh setiap jenis akan mempengaruhi kepadatan batubara.

Lihat juga: Daerah Penghasil Batubara

Semakin padat batuan ini maka sudah pasti semakin tinggi kualitasnya karena semakin besar tekanan yang dialami selama masa pembentukannya. Berikut ini adalah beberapa jenis batu bara yang dikenal berdasarkan kualitasnya.

Batubara Coklat (Lignit)
Batubara jenis ini adalah batubara dengan kualitas paling rendah. Biasanya digunakan sebagai bahan bahan untuk pembangkit listrik tenaga uap. Batu bara jenis ini memiliki kandungan moisture yang tinggi serta konten yang rendah, sehingga membuatnya tidak efisien untuk dipindahkan dalam jarak jauh.


Akan tetapi, jika ada pembangkit listrik yang terpaksa menggunakan sumber energi dari jenis batu bara ini, maka pembangkit listrik tersebut biasanya akan dibangun di lokasi yang relatif dekat dengan penambangannya.

Sub-Bituminous
Jenis selanjutnya adalah batubara berkualitas sedang. Ciri fisiknya memiliki warna coklat gelap yang cenderung hitam. Kelembabannya lebih rendah jika dibandingkan jenis sebelumnya. Cocok juga untuk digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga uap.

Bituminous
Jenis ini merupakan batubara yang kualitasnya sudah cukup tinggi. Secara fisik berwarna hitam mayoritas, namun ada pula yang berwarna coklat tua. Kandungan bitumen atau aspal yang ada di dalamnya merupakan asal mula kenapa jenis ini disebut bituminous. Jenis ini memiliki kandungan karbon sebesar 60-80% sedangkan sisanya terdiri atas udara, sulfur, air dan hidrogen.

Antrasit (Anthracite)
Jenis terakhir ini adalah jenis batubara dengan kualitas tertinggi. Kandungan karbon di dalamnya mencapai 92,1-98,0%. Secara fisik, warnanya hitam mengkilap karena kandungan karbon yang tinggi. Penggunaan batubara Antrasit ini juga sama seperti yang lainnya, yaitu sebagai sumber energi (bahan bakar) pembangkit listrik tenaga uap.

Lihat juga: Skema Daur Karbon

Jumlah Antrasit ternyata sangat terbatas, yaitu hanya 1% dari total penambangan batubara di seluruh dunia. Batubara jenis ini banyak dihasilkan di Rusia, China, Inggris, Australia, Ukraina, Korea Utara, dan Amerika Serikat.

Jenis BatubaraKarakteristik
Lignit Konten rendah, Kandungan moisture tinggi, Tidak bisa dipindahkan dalam jarak jauh
Sub-Bituminous Berwarna coklat gelap, cenderung hitam, kelembaban lebih rendah
Bituminous Mayoritas berwarna hitam, mengandung aspal/bitumen, Kandungan karbon 60-80%
Antrasit Kandungan karbon 92,1-98%, warnanya hitam mengkilap, jumlahnya terbatas

Penjelasan Lengkap Batubara Antrasit

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, batubara juga memiliki berbagai klasifikasi jenis berdasarkan kualitas. Salah satunya adalah antrasit ini. Antrasit sendiri merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik.

Batu bara jenis ini mengandung karbon sebesar 92,1% hingga 98% di dalamnya. Dilihat dari bentuk fisiknya saja sudah berbeda, yaitu berwarna hitam mengkilat yang menandakan jika batubara jenis ini mengandung banyak karbon.

Antrasit ini memiliki ciri-ciri fisik (karakteristik) yang membedakannya dengan jenis batubara lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri Antrasit yang paling utama:
  • Berwarna Hitam Mengkilat: Antrasit secara fisik mudah dibedakan karena warnanya yang hitam mengkilat. Hal ini karena kandungan karbon yang besar di dalam jenis batubara ini.
  • Strukturnya Keras dan Padat: Ciri selanjutnya dari jenis batubara ini adalah strukturnya yang relatif sangat keras, dan karena ciri fisiknya inilah yang membuat batubara Antrasit dikatakan mirip dengan logam tanggung.

Selain karakter atau ciri fisiknya yang berbeda dengan jenis batubara lainnya, Antrasit juga memiliki sifat yang pada akhirnya menjadi keunggulannya jika dibandingkan jenis batubara lain. Apa saja keunggulan dari jenis batu bara Antrasit ini? Berikut adalah keunggulannya:

1. Tidak Menghasilkan Asap saat Dibakar
Keunggulan pertama dari jenis batubara ini adalah ketika dibakar, Antrasit ini tidak Menghasilkan asap pembakaran. Hal ini karena Antrasit sendiri tersusun atas karbon dalam jumlah yang sangat besar serta unsur lain yang memiliki sifat mudah menguap hanya menempati jumlah kecil. Hal ini menyebabkan tingkat penguapan yang terjadi juga sangat kecil, yaitu hanya 3-7%

2. Susah Terbakar
Sifat Antrasit selanjutnya adalah sulit atau susah terbakar. Ketika sudah terbakar dengan nyala yang kecil, nilai kalori yang dihasilkan bisa mencapai 8.000 kkal/kg. Hal ini membuat jenis batubara Antrasit ini berbeda karena ketika sudah dibakar, meskipun tidak dibakar secara maksimal atau mencapai titik pengapian 490°C, Antrasit justru tetap bisa menghasilkan pemanasan yang kuat.

3. Panas yang Dihasilkan Konstan
Tak hanya itu saja, Antrasit yang relatif sulit dibakar ini, sekalinya sudah terbakar memiliki panas yang lebih konstan. Inilah yang menjadikannya sebagai batubara berkualitas high grade atau berkualitas terbaik.

Dengan semua keunggulan yang sudah disebutkan di atas, tak heran jika kemudian Antrasit menjadi banyak incaran dalam dunia industri. Sayangnya memang, batubara berkualitas terbaik ini juga cukup sulit didapatkan dan jumlahnya juga sangat terbatas. Dari total atau keseluruhan penambangan di dunia, jenis batu Antrasit ini hanya ada 1% saja.

Demikian tadi penjelasan lengkap tentang batu bara, terutama batubara Antrasit serta jenis batubara lainnya. Batubara yang merupakan salah satu jenis bahan tambang merupakan jenis sumber energi alternatif yang banyak diambil manfaatnya. Salah satunya adalah sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga uap.

Diantara beberapa jenis batubara yang ada, Antrasit adalah jenis batubara dengan kualitas terbaik tetapi hadir dengan jumlah yang terbatas. Semoga informasi tersebut bisa menambah wawasan Anda tentang barang tambang yang satu ini.
Komentar