Contoh Sampah Anorganik yang Bisa dan Tidak Bisa Didaur Ulang

Apa saja Contoh Sampah Anorganik? - Sampah adalah salah satu benda yang kerap dipermasalahkan di dunia ini. Secara garis besar sampah dibedakan menjadi dua. Salah satu jenis sampah yang jumlahnya ada banyak di muka bumi ini adalah sampah anorganik. Sampah anorganik adalah suatu sisa limbah yang tidak bisa diuraikan lagi oleh organisme dekomposer.

Sampah tersebut bisa Anda temukan di kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa contoh sampah anorganik yang dapat didaur ulang, dan ada juga yang tidak bisa. Berikut akan diulas 4 contoh dari sampah anorganik baik yang bisa didaur ulang maupun yang tidak.


1. Plastik
contoh sampah anorganik
Sampah anorganik yang pertama adalah plastik. Berdasarkan tabel komposisi sampah domestik (lihat tabel di bawah), plastik menempati peringkat ke lima sebagai jenis sampah yang paling banyak jumlahnya. Untungnya sampah jenis ini dapat didaur ulang alias diolah kembali menjadi benda atau produk yang memiliki nilai jual.

Jenis SampahBerat (%)Volume (%)
1. Sampah Organik 26.38 8.58
2. Kertas 32.98 62.61
3. Gelas 16.06 5.31
4. Logam 10.74 9.12
5. Plastik, Karet, Kulit 6.84 9.06
6. Tekstil 6.36 5.1
7. Kayu 0.38 0.15
8. Batu dan Pasir 0.26 0.07

Misalnya saja adalah botol minuman plastik yang dapat diolah menjadi kerajinan tangan dengan berbagai versi baik pigura, pajangan dinding, tas, peralatan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Anda dapat menjual lagi barang-barang hasil dari limbah tersebut dan mendapat keuntungan dari sana. Semakin kreatif benda yang dibuat maka nilai jualnya akan semakin tinggi pula.

2. Logam
Logam juga dapat didaur ulang seperti plastik. Logam menempati peringkat ke empat di daftar tabel komposisi sampah domestik. Contoh sampah anorganik ini memiliki banyak jenis seperti misalnya sisa logam seperti besi, baja, alumunium, dan lain-lain.

Dengan pengolahan kembali maka limbah tersebut bisa berguna lagi dan tidak hanya menjadi benda buangan saja. Akan tetapi perlu dicermati lagi jika tak semua limbah sisa logam bisa diolah kembali menjadi produk yang menjual.

Baca juga: Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

3. Limbah Pabrik
Limbah pabrik juga tergolong dalam sampah anorganik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika tak semua sisa bisa diolah lagi, sama halnya dengan limbah pabrik ini yang sangat tidak diperbolehkan untuk didaur ulang. Baik itu limbah pabrik berbentuk cair, padat, gas, maupun partikel tidak diperkenankan untuk dibuat ulang menjadi suatu produk baru, terutama limbah pabrik cair. Komponen dari limbah cair itulah yang berbahaya bagi lingkungan.

4. Kain
Sisa kain dari suatu pabrik tekstil dapat diolah kembali menjadi produk baru. Walaupun sisa kain merupakan limbah pabrik juga, namun untuk jenis yang ini bisa dimanfaatkan lagi. Kain-kain bekas tersebut dapat dibuat ulang menjadi sejumlah produk seperti misalnya bantal, guling, boneka, selimut, dan masih banyak lainnya.

Berbeda seperti limbah pabrik berbentuk cair atau gas yang bisa membahayakan atau mencemari udara, limbah kain tidak berbahaya. Malah tingkat kreativitas bisa terasah jika sering mendaur ulang sampah anorganik yang satu ini.

Demikian 4 contoh sampah anorganik yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya sampah tak akan menjadi masalah besar apabila manusia bisa membuangnya dengan teratur dan sesekali mendaur ulangnya. Dengan melakukan sedikit perubahan maka bumi akan lebih ramah dan nyaman untuk dihuni.
Komentar