4 Contoh Limbah Organik dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Apa saja contoh limbah organik? - Dalam beraktivitas sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari limbah. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, semakin besar limbah yang dihasilkan. Salah satu jenis limbah yang ada adalah limbah organik. Meskipun dapat didaur ulang, beberapa contoh limbah organik dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar.

Klasifikasi limbah organik dapat ditentukan berdasarkan sumbernya. Sumber limbah organik ini sangat beragam tetapi secara umum dibagi menjadi 2 (dua). Ada yang berasal dari rumah tangga, ada juga yang berasal dari industri. Klasifikasi lain yang biasa digunakan adalah bentuk limbah organik, yaitu padat dan cairan (lihat juga: Contoh Limbah Anorganik).

Limbah organik merupakan limbah yang dapat diurai sempurna oleh proses biologi secara alami. Akibatnya limbah organik akan membusuk setelah dibiarkan dalam waktu lama. Proses biologi ini melibatkan berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri. Berikut merupakan contoh limbah organik yang ada di lingkungan sekitar.

1. Sisa Makanan
Limbah organik yang banyak dihasilkan oleh manusia berupa sisa makanan. Sisa makanan yang umum ditemui adalah sayur, nasi, buah, atau lauk. Dalam sehari, sebuah kota dapat menghasilkan sisa makanan sampai berton-ton. Meskipun sisa makanan dapat terurai secara alami, jumlah sisa makanan yang banyak akan membuat proses peruraian menjadi lebih lama.

contoh limbah organik

Sisa makanan yang menumpuk dapat membuat pemandangan tidak enak dilihat. Selain itu, tumpukan sisa makanan dapat menimbulkan bau tidak sedap. Kumpulan lalat yang menghinggapi tumpukan sisa makanan ini juga dapat menyebarkan penyakit kepada makhluk hidup sekitarnya.

2. Daun Kering
Daun kering banyak ditemui di daerah dengan banyak pohon seperti taman atau dekat hutan. Daun kering yang gugur dari pohon akan menumpuk di sekeliling pohon tersebut. Apabila tidak ada orang yang membersihkannya, maka tumpukan tersebut semakin lama akan semakin meningkat.

3. Kotoran Makhluk Hidup
Setiap makhluk hidup akan mengeluarkan kotoran sebagai bentuk eksresi. Dengan teknologi yang sudah berkembang, kotoran manusia saat ini sudah bisa dikumpulkan dan diolah. Jika kotoran manusia dan makhluk hidup lain dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan yang baik, terdapat beberapa akibat terhadap lingkungan (lihat tentang: Dampak Pencemaran Lingkungan).

Sumber kotoran makhluk hidup yang perlu diperhatikan adalah area peternakan. Dalam sebuah penelitian, seekor sapi dengan berat badan 5000 kg dalam sehari akan menghasilkan kotoran yang dapat mencemari perairan seluas 9084x107 m3. Masih ada dampak lain yang diakibatkan dari kotoran di area peternakan. Berikut merupakan dampak limbah kotoran terhadap lingkungan.

Jenis Kotoran Dampak bagi Lingkungan
Kotoran Padat Sumber polusi udara karena menghasilkan bau tidak sedap, Sumber bakteri dan mikroorganisme lain penyebab penyakit, Mencemari tanah.
Kotoran Cairan Sumber polusi udara karena menghasilkan bau tidak sedap, Mencemari sanitasi, Meracuni organisme dalam perairan seperti ikan, Mengubah ekosistem perairan.

4. Bangkai dan Tulang Belulang Hewan
Bangkai dan tulang hewan dapat ditemui di sisa makanan. Tidak hanya itu, bangkai dan tulang hewan dapat berasal dari peternakan atau laboratorium yang membutuhkan hewan coba. Pengolahan bangkai dan tulang hewan yang tidak baik dapat menyebabkan proses peruraian tidak berjalan sempurna. Bau tidak sedap juga akan mencemari lingkungan sekitar.

Pengolahan limbah organik akan berjalan baik apabila semua pihak ikut berpartisipasi. Langkah awal yang dapat dilakukan masyarakat adalah mengetahui contoh limbah organik sehingga dapat memisahkan mana limbah yang dapat diolah dan tidak. Dengan demikian limbah dapat diproses dengan cara yang lebih cepat dan mudah.
Komentar