Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum, Awal Munculnya Nenek Moyang Manusia Modern

Kehidupan manusia di muka bumi ditandai sejak munculnya zaman praaksara (prasejarah). Zaman praaksara adalah sebuah zaman dimana manusia belum mengenal adanya tulisan. Pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi (peninggalan yang berupa kebudayaan dari masa lalu) dibagi ke dalam beberapa zaman, yaitu zaman batu, zaman besi, dan zaman logam.

zaman batu juga masih di bagi ke dalam beberapa era berdasarkan usia penemuan kebudayaannya. Salah satu yang paling tua adalah zaman Paleolitikum. Ciri-ciri zaman Paleolitikum yang ditemukan menunjukkan zaman ini adalah zaman paling awal ditemukannya kebudayaan manusia.


Zaman Paleolitikum atau zaman batu tua adalah zaman dimana peralatan yang digunakan dalam kehidupan manusia kala itu masih menggunakan batu dan masih dalam bentuk  kasar. Artinya, batu-batu yang digunakan sebagai peralatan untuk berburu itu masih belum diolah, seperti dipoles atau diasah.

Baca juga: Ciri Zaman Megalitikum

zaman ini memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan zaman batu setelahnya. Ciri-ciri zaman Paleolitikum pun mudah diidentifikasi, seperti beberapa ciri di bawah ini.

1. Jenis Manusia yang Hidup
Pada zaman Paleolitikum ada beberapa jenis manusia yang sudah ditemukan kala itu. Berdasarkan fosil yang ditemukan, ciri-ciri zaman Paleolitikum yang pertama adalah munculnya jenis manusia pertama yaitu Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis dan Meganthropus Paleojavanicus. Beberapa jenis manusia ini adalah jenis yang diklaim merupakan nenek moyang manusia modern.

2. Cara Hidup dan Mempertahankan Kehidupan
Ciri-ciri zaman Paleolitikum yang kedua bisa dilihat dari cara hidup dan mempertahankan hidupnya. Manusia pada zaman batu tua ini hidup dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau yang lebih sering disebut sebagai nomaden.

Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Neolitikum

Karena hidup secara berpindah-pindah, maka manusia pada zaman ini menggunakan cara berburu dan mengumpulkan makanan untuk bisa mempertahankan hidupnya. Cara hidup lain yang menjadi ciri khas dari manusia di zaman batu tua ini adalah kehidupan berkelompoknya. Hal ini tentu berbeda dengan kehidupan pada zaman sesudahnya.

3. Kebudayaan yang Dihasilkan
zaman ini disebut sebagai zaman batu tua bukan tanpa alasan. Hal ini karena salah satu ciri-ciri pada zaman Paleolitikum bisa dilihat dari kebudayaan yang dihasilkannya. Ada total dua kebudayaan yang dihasilkan pada zaman ini, yaitu kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong. Keduanya memiliki ciri khas yang berbeda.

Jika pada kebudayaan Pacitan, ciri khasnya adalah peralatan yang digunakan masih berupa batu kasar yang belum diolah, seperti contohnya kapak genggam. Sedangkan pada kebudayaan Ngandong, ciri khasnya adalah penggunaan alat-alat dari tanduk rusa, tulang yang dibuktikan dengan penemuan fosil benda-benda tersebut.

Kebudayaan Ngandong juga didukung dengan penemuan fosil lukisan yang ada di dinding goa. Gambar yang terlukis pada dinding goa pun tidak beragam, yakni hanya berupa telapak tangan berwarna merah serta lukisan hewan seperti babi hutan.

Baca juga: Peninggalan Zaman Batu di Indonesia

Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengungkapkan kehidupan manusia di masa lampau, termasuk pada masa prasejarah. zaman prasejarah, dimana manusia belum mengenal tulisan diklaim sebagai zaman dimana manusia pertama yang menjadi nenek moyang manusia modern mulai hidup. Salah satunya adalah pada zaman Paleolitikum (zaman batu tua).

Pada zaman Paleolitikum berbagai kebudayaan dan cikal bakal teknologi sudah mulai ditemukan walaupun masih dalam bentuk sederhana. Hal tersebut bisa dilihat dari ciri-ciri zaman Paleolitikum yang sudah disebutkan di atas.

Ciri-ciri tersebut adalah hasil kesimpulan berdasarkan penelitian terhadap fosil-fosil yang berhasil ditemukan. Dari penemuan fosil tersebut kemudian bisa didapatkan hasil yang menjadi ciri khas kehidupan pada zaman batu tua Paleolitikum.
Komentar