Prosedur Melakukan Supervisi Pengeboran Nikel Laterit

Tujuan dari pembuatan prosedur kerja standar ini adalah untuk memandu proses pengawasan operasional kegiatan pemboran eksplorasi.

Ruang Lingkup
Standar ini berlaku untuk semua operasi pada perusahaan eksplorasi dan penambangan nikel laterit. Ruang lingkup supervisi pengeboran meliputi persiapan peralatan, cek drill recovery, cek core recovery, logging, foto sampel core, finishing hole, cek ketersediaan survey titik bor dan pad, plot progress hole, monitoring prosedur safety, dan laporan.

Definisi
Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang. Supervisi pengeboran adalah proses pengawasan operasional kegiatan pengeboran.

(Lihat mengenai persebaran nikel di indonesia)

Peringatan Umum
Kelalaian dan ketidaktelitian akan menghasilkan data dan informasi yang tidak benar

Alat Pelindung Diri
Standar PPE (Personal Protective Equipment) yang disesuaikan dengan perkerjaan di lapangan yaitu diantaranya :
1. Helmet
2. Bee-Net
3. Kaca mata safety
4. Sarung tangan
5. Sepatu safety

Peralatan
Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya kegiatan supervisi pengeboran yaitu diantaranya :
  1. GPS (Global Positioning System)
  2. Peta plan pengeboran eksplorasi
  3. Alat ukur / Meteran
  4. Palu Geologi
  5. Kamera
  6. Kompas Geologi
  7. Pena gores dan magnetik (Scratcher)
  8. Form Drill Recovery
  9. Form Core Logging
  10. Label Sample
  11. Kantong Plastik Es untuk tempat label sample
  12. Peralatan tulis menulis: pulpen, spidol permanen, spidol white board, pensil
  13. Kalkulator
  14. Radio Komunikasi / Handy talk

Urutan Kerja
Persiapan Umum
Tahap ini yaitu mempersiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan.

Cek Drill Recovery
  • Periksa drill recovery setiap rig dan pastikan sesuai dengan aktual core
  • Catat daily bore hole monitoring setiap pengecekan rig
  • Cek lokasi rig apakah sudah sesuai dengan survey

Cek Core Recovery
  • Cek control run sudah sesuai dengan actual core
  • Ukur ulang core tiap meterannya.
  • Check interval setiap meternya
  • Pastikan panjang sample sesuai dengan actualnya.

Logging di Lapangan
  • Siapkan form logging, label sample, kantong plastik es, clipboard, dan ballpoint.
  • Urutkan core dari top ke bottom
  • Siap untuk logging

Foto Sampel Core
  • Pastikan kualitas foto tidak buram atau gelap
  • Urutkan foto mulai dari meteran awal hingga akhir

(Baca juga mengenai pemanfaatan nikel)

Finishing Hole
  1. Suatu hole dapat difinishkan apabila sudah mencapai bedrock dengan panjang ± 3 m atau apabila sudah mencapai profile yang dianggap sebagai blue zone.
  2. Memeriksa kembali form drill recovery untuk memastikan bahwa data/sample yang ada sudah representative dan tidak ada kekeliruan. Bila terdapat sesuatu yang janggal bisa dilakukan klarifikasi terhadap kru pengeboran ataupun dilakukan redrill.
  3. Cek kedalaman hole, dengan rumus sebagai berikut: Panjang Core (PC) = Panjang pipa + Core Barrel – Cut – Stick Up. Total Depth (TD) = Panjang Pipa + Core Barrel + Cut – Stick Up (Cek kedalaman juga bisa dilakukan setiap saat, bila dirasakan perlu).
  4. Memeriksa kembali logging, apakah terdapat kekeliruan dalam melakukan break, deskripsi, dan perhitungan recovery.
  5. Catat informasi penting profil laterit setiap hole yang telah finish kedalam catatan lapangan sebagai  data untuk diinterpretasi lebih lanjut.
  6. Mengingatkan kepada kru pengeboran untuk merapikan kembali lokasi dan membersihkan semua sampah, mencabut patok-patok yang ada di lokasi pemboran, menimbun drainage  dan bak pembuangan yang ada.
  7. Mengingatkan kepada kru pengeboran untuk memasang tanda (patok) bahwa lokasi tersebut telah dibor, adapun informasi yang tertera adalah tanggal mulai pengeboran, tanggal selesai, Hole_ID, Total Kedalaman (EOH), dan Nama Mesin / Contractor  yang mengebor
  8. Memberikan arahan kepada kru pengeboran tentang lokasi pemboran yang berikutnya, dengan memberikan Hole_ID yang kita maksud agar tidak terjadi kekeliruan lokasi pemboran. Berikan informasi pula tentang hole – hole yang tidak jadi dibor / cancelled.

prosedur supervisi pengeboran nikel laterit

Cek ketersediaan survey titik bor dan pad
Selalu memperhatikan informasi jumlah hole yang telah disurvey dan dibuat pad

Plot Progress Hole
Memplot hole-hole yang telah finish drilling, survey, resurvey, dan pembuatan pad ke dalam plan map setiap harinya.

(Lihat juga perusahaan nikel di indonesia)

Monitoring Prosedur Safety
Selalu menghadiri safty talk mingguan
Setiap hari mencatat temuan-temuan yang berkaitan dengan safety

Laporan
  1. Pelaporan safety: Ulas secara singkat dan jelas topik safety tiap minggu dan temuan-temuan mengenai prilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Analisis safety audit yang dilakukan.
  2. Pelaporan produksi: Tampilkan dalam  bentuk table/chart produksi baik setiap rig maupun kumulatif dan rata-rata dan bandingkan antara plan dan actual secara informatif dan jelas. Berikan ulasan singkatnya.
  3. Pelaporan geologi: Berikan ulasan geologi  secara deskriftif detail setiap hill. Informasi bisa berupa penyebaran rock type, struktur geologi, maupun profile laterite setiap hole yang dianggap penting. Interpretasikan geologi setiap block/hill.

Acuan
  • ISO 9001:2008
  • OHSAS 18001:2007
  • Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995, Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pertambangan Umum.

Dokumen Pendukung
  • SOP Core Drilling
  • SOP Drill pad
  • SOP Mengambil Foto Core
  • SOP Core Logging Sample
  • Petunjuk pengisian form drill recovery
Komentar