Ringkasan periode waktu geologi, posisi Anthropocene berada setelah Holosen. |
Asal-usul Istilah Anthropocene
Anthropocene adalah istilah baru, yang diusulkan pada tahun 2000 oleh Paul Crutzen, seorang ilmuan pemenang Nobel. Crutzen mengatakan bahwa istilah ini bermula pada tahun 2000 di sebuah konferensi, di mana seseorang mengatakan sesuatu tentang periode Holosen (waktu sekarang), sehingga secara spontan dia menyanggah dan mengatakan bahwa sekarang semua berada di "Anthropocene". Semua orang pada saat itu menjadi terkejut dengan istilah ini. Crutzen kemudian menggunakan istilah ini secara resmi dalam bukunya yang dicetak pada tahun 2000. Pada tahun 2008, Zalasiewicz, dkk, menerbitkan proposal pertama untuk adopsi formal Anthropocene untuk para ahli geologi.Bukti Anthropocene
Periode waktu geologi dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan pengamatan geologi, seperti komposisi lapisan sedimen serta paleoklimatologi. Untuk membenarkan identifikasi Anthropocene sebagai periode baru, menunjukkan bukti perubahan global antropogenik yang hadir pada tingkat tertentu sehingga dapat dibedakan dengan menggunakan indikator geologi meskipun asal variabilitas bersinggungan dengan Holosen.Perubahan global yang paling sering muncul dan mudah diukur terkait dengan manusia adalah munculnya efek gas rumah kaca, terutama karbondioksida dan metana, sekitar awal Revolusi Industri, terkait dengan kenaikan suhu bumi dan muka air laut akibat pemanasan global. Indikator kunci lainnya adalah peningkatan erosi tanah secara besar-besaran yang disebabkan oleh pembukaan lahan baru dan pengolahan tanah untuk pertanian, deforestasi besar-besaran, dan kepunahan spesies yang disebabkan oleh perburuan dan pengrusakan habitat alam.
Kapan Anthropocene Dimulai ?
Pencetus istilah Antroposen, Paul Crutzen, menyebutkan bahwa titik awal Anthropocene dimulai pada awal revolusi industri. Dalam sebuah makalah di "Journal Nature", 2002, dia menyatakan "Anthropocene bisa dikatakan telah dimulai pada akhir abad ke-18, ketika analisis udara yang terjebak pada es di kutub menunjukkan adanya pertumbuhan konsentrasi global karbondioksida dan metana".Zalasiewicz,.dkk, dalam sebuah kesepakatan dengan Crutzen, menyebutkan bahwa Antroposen diidentifikasi pada awal Revolusi Industri, meskipun mereka pada awalnya mengusulkan era nuklir pada tahun 1960, karena kehadiran global isotop radioaktif dalam sedimen pada waktu itu. Namun, sampai saat ini belum ada tanggal resmi untuk Anthropocene. William Ruddiman, 2007, mengusulkan bahwa perubahan oleh manusia secara signifikan, baik itu yang dimulai karena efek gas rumah kaca terkait perubahan iklim, pembukaan lahan yang luas dan erosi tanah, serta kepunahan spesies massal, sebenarnya dimulai sebelum 10.000 tahun yang lalu.
Referensi: Crutzen, P. J., and E. F. Stoermer. 2000. The "Anthropocene". ''Global Change Newsletter''. 41: 17-18. Zalasiewicz.,J. 2008. Are we now living in the Anthropocene? GSA Today 18:4-8. Crutzen, P. J. 2002. Geology of mankind. Nature 415:23-23. Ruddiman, W. F. 2007. The early anthropogenic hypothesis: Challenges and responses. Reviews of Geophysics 45:RG4001.