Sekilas Tentang Serpentin Sebagai Hasil Alterasi Olivin

Apa itu Serpentin?

Perlu diketahui bersama bahwa serpentin pada dasarnya bukan sebuah nama mineral tunggal. Sebaliknya, nama serpentin dipakai untuk mendefinisikan sekelompok besar mineral yang sesuai dengan formula yaitu: (X)2-3(Y)2(O)5(OH)4

Pada formula diatas, X bisa merupakan salah satu dari logam aluminium, magnesium, besi, seng, nikel, ataupun mangan. Sedangkan Y akan menjadi aluminium, silikon, maupun besi. Dengan demikian formula umum yang sesuai adalah Seperti berikut ini:
(Mg, Fe, Ni, Mn, Zn)2-3(Si, Al, Fe)2(O)5(OH)4

Antigorit, chrysotil, dan lizardit merupakan 3 mineral primer dari serpentin. Tetapi perlu dipahami ada masih banyak mineral serpentin lainnya, dimana sebagian besarnya merupakan mineral jarang (rare mineral).

Kelompok (group) mineral serpentine memiliki sifat fisik yang sama dan terbentuk oleh proses yang mirip pula. Di dalam batuan, mineral-mineral serpentin akan sering muncul dalam bentuk campuran butiran halus, dan bisanya cukup sulit untuk dibedakan. Ahli geologi biasanya menyebut material ini dengan sebutan "serpentin" untuk menyederhanakan pendiskripsian nama mineral.

Terbentuknya Serpentin dari Olivin

Mineral serpentin bisa terbentuk dimana dunit, peridotit, dan batuan ultramafik lainnya mengalami metamorfisme hidrotermal. Selama proses metamorfisme hidrotermal, mineral olivin dan piroksen dapat diubah ataupun digantikan oleh mineral serpentin.

Pada kondisi yang demikian serpentin akan berubah menjadi mineral lattic dengan komposisi H, Mg Si, O yang terbentuk oleh proses alterasi hidrotermal dari mineral FerroMagnesian (Fe, Mg) seperti olivin, piroksen, amphibol. Mg serpentin murni bercampur dengan air kristal kurang lebih 12,9 % pada temperatur tinggi +800 derajat celcius.

Pada kenyataannya serpentin dapat dilihat sebagai replacement produk dari mineral utama dan terbentuk sebagai pseudomorph yang terendapakan pada kekar/rekahan dan batuan terbuka lainnya, juga dapat terbentuk dalam massa yang sangat besar/luas. Serpentin merupakan salah satu produk dari alterasi hidrotermal olivin. Serpentin dapat di bagi menjadi 3 bentuk, yaitu :
  1. Pada kondisi statis, terbentuk fibrous chrysotile
  2. Pada kondisi tekanan, terbentuk flaky antigorite
  3. Pada kondisi pasti, terbentuk structureless serpophite

Alterasi olivin umumnya dimulai disepanjang kekar-kekar yang acak di dalam kristal, dimana kristal utama teralterasi dan tergantikan menjadi pseudomorph sebagai hasil/produk alterasi. Batuan yang tersenpentinitkan umumnya lebih bersifat magnetik.

Serpentinisasi dunit
Serpentinisasi batuan ultramafik (dunit).

Syarat-syarat terjadinya serpentinisasi dari olivin diantara adalah ; Besarnya penambahan air, Pencucian (leaching) dari magnesia (atau penambahan silika), Pelepasan unsur besi (Mg, Fe) di dalam olivin, dan Perbandingan pelepasan besi dari ferrous menjadi bagian dari ferric membentuk magnetit berbutir halus.

Pada air silika bebas, olivin terubah menjadi serpentin pada temperature antara 200-5000 C. Di atas 5000 C olivin tidak akan terubah menjadi serpentin tetapi akan berubah menjadi mineral lain seperti 200-5000 C Olivin – Serpentin, 500-6250 C Olivin – Talc, 625-8000 C Olivin – Enstatite – Talc, > 8000 C Olivin – Enstatite (piroksen).
Komentar