Contoh Lengkap Rantai Makanan di Sungai serta Interaksi Didalamnya

Rantai Makanan di Sungai - Seperti yang diketahui bahwa ekosistem adalah bagian dari siklus bumi yang harus dijaga keseimbangannya. Rantai makanan di sungai adalah salah satu ekosistem alami dengan karakteristik yang khas. Ekosistem sungai terdiri dari hewan dan tumbuhan yang beradaptasi pada setiap kondisi air.

Ekosistem memang berkaitan langsung dengan proses dimakan dan memakan antar setiap komponen. Istilah ini dikenal dengan sebutan rantai makanan. Secara umum, rantai makanan adalah proses perpindahan energi yang diperoleh dari makanan. Dimana prosesnya berawal dari tumbuhan sebagai produsen makanan lalu ke organisme lain yang masuk dalam jenjang makanan pada tingkat trofik yang bertambah tinggi.

Contoh Interaksi dalam Rantai Makanan di Sungai
Rantai makanan di sungai mencakup interaksi memakan dan dimakan yang dilakukan oleh komponen biotik pada satu rantai makanan. Ekosistem di sungai mempunyai karakteristik yang unik. Dimana air pada ekosistem ini mengalir dari hulu menuju hilir. Kondisi kimia dan fisik yang terjadi pada tingkatan aliran air sungai sangatlah tinggi. Sehingga wajar saja jika seringkali terjadi perubahan pada kondisi kimia dan fisik ekosistem sungai.

Secara alamiah, hewan dan tumbuhan yang hidup di dalam sungai akan menyesuaikan dirinya dengan keadaan aliran sungai. Di bawah ini adalah komponen-komponen yang berperan dalam ekosistem sungai.

1. Produsen atau Autrotofik
Autrofik adalah penyedia makanan pada rantai makanan yang ada di sungai. Banyak orang mengenalnya dengan istilah produsen. Eutrofik adalah makhluk hidup yang harus dilihat menggunakan mikroskop atau kaca pembesar karena bersel satu dan sangat kecil. Hidupnya di dalam aliran sungai dan melayang-layang secara bebas.

Fitoplankton dikenal sebagai produsen. Sebab makhluk hidup ini mempunyai klorofil. Sehingga bisa memproduksi makanan sendiri menggunakan sinar matahari. Selain fitoplankton, berbagai jenis gangga juga berperan sebagai autrotofik yang dapat membuat makanan sendiri.

2. Dekomposer
Di setiap rantai makanan pasti selalu ada dekomposer, tak terkecuali rantai makanan di sungai. Dekomposer merupakan pengurai jasad setiap makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer akan mengurai sisa-sisa makhluk hidup atau bangkai agar ukurannya lebih kecil sehingga bisa dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk menambah nutrisi.

3. Pemangsa atau Predator
Dalam rantai makanan di sungai, tentu saja ada pemangsa yang memakan komponen lain. Pemangsa dalam sungai adalah ikan, burung, penyu, buaya dan lain sebagainya. Urutan atau tingkat pemangsa disesuaikan dengan kekuatannya dalam mencari makanan. Misal buaya memakan ikan besar, lalu ikan besar memakan ikan kecil dan seterusnya.

Contoh rantai makanan yang terjadi di sungai bisa dimulai dari alga yang mendapatkan makanan melalui proses fotosintesis. Selanjutnya, alga dimakan ikan kecil seperti ikan sepat. Kemudian ikan sepat dimangsa oleh burung bangau.

Ketika burung bangau tengah lengah, mereka akan dimangsa oleh buaya sebagai predator tertinggi pada rantai makanan ini. Buaya memang tidak dimangsa oleh hewan lain. Namun ketika mati, buaya akan diuraikan atau dimakan oleh dekomposer atau organisme detritivor.

Contoh lainnya adalah fitoplankton yang dimakan oleh kepiting darat atau yuyu. Kemudian kepiting darat dimakan oleh bangau. Tentu saja, burung bangau akan dimakan oleh predator seperti buaya.

Memahami komponen dalam rantai makanan dan prosesnya cukup mudah bukan? Manusia sendiri bisa menjadi bagian dari rantai makanan di sungai. Karena manusia mengonsumsi ikan yang ada di sungai untuk memenuhi kebutuhan energi. Setelah meninggal, manusia juga akan didekomposisi oleh pengurai.
Komentar