Macam-Macam Jenis Patahan (Sesar) | Lengkap dengan Klasifikasinya

Apa itu Patahan (Sesar) ?

Patahan (Sesar) adalah satu bidang rekahan atau zona rekahan yang mengalami pergeseran (D.M Ragan, 1973).  Menurut Billings, 1990, Sesar atau Patahan atau Fault  adalah "are reptures along with opposites wall have moved past each other". Jadi sesar merupakan suatu rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Berdasarkan tipe gerakannya, secara umum, sesar dibedakan atas:
  1. Sesar translasi: sesar yang pergeserannya sepanjang garis lurus.
  2. Sesar rotasi: sesar yang pergeserannya mengalami perputaran

Baca juga: Bagaimana bisa terbentuk Patahan ?

Komponen dari suatu sesar antara lain separation yang merupakan jarak tegak lurus antara 2 bidang yang tergeser dan diukur pada bidang sesar. Komponen separation yang dapat diukur sejajar strike sesar disebut strike separation sedangkan yang dapat diukur dengan dip sesar disebut dip separation.

Slip merupakan pergeseran relatif pada sesar yang nilainya diukur dari  blok yang satu ke blok yang lainnya  yang merupakan pergeseran titik-titik sebelumnya yang berimpit. Total pergeseran relatifnya disebut dengan net slip.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam suatu bidang yang telah tersesarkan antara lain:
  1. Bidang sesar, yaitu suatu bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang tergeser.
  2. Dip sesar, yaitu sudut antara bidang sesar dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus dengan jurus sesar.
  3. Strike sesar, menunjukkan arah dari bidang sesar.
  4. Throw, yaitu komponen vertikal dari slip/ separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.
  5. Heave, komponen horizontal dari slip/separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.
  6. Hanging wall dan footwall yaitu blok yang terletak di atas bidang sesar dan di bawah bidang sesar.

Klasifikasi Patahan (Sesar)

Klasifikasi penamaan sebuah sesar sangat mengacu pada dasar klasifikasi yang digunakan, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951)
  • Thrust fault, jika tegasan utama maksimum dan intermediet adalah horizontal.
  • Normal fault, jika pola tegasan utama maksimum adalah vertikal
  • Wrench fault / strike slip fault,jika pola tegasan utama maksimum dan minimum adalah horizontal.

2. Menurut Billings, 1977, thrust fault digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar  < 45 derajat sedangkan jika > 45 derajad disebut reverse fault dan apabila dip sesar relatif landai disebut overthrust fault. Sesar normal yang kemiringan bidangnya kecil disebut detachment fault.

3. Berdasarkan separation dan slip
Separation
  • Dip separation, yang terdiri dari normal separation fault, reverse separation fault, thrust separation fault.
  • Strike separation, yang terdiri dari left lateral separation fault dan right lateral separation fault.

Slip
  • Dip slip yang terdiri dari normal slip fault, reverse slip fault dan thrust slip fault
  • Strike slip, terdiri dari right lateral slip fault, left lateral slip fault.
  • Oblique slip, terdiri dari normal right lateral slip fault dan reverse left lateral slip fault.

Baca juga: Patahan Lembang Jawa Barat Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat

4. Berdasarkan besar rake dari netslip (Billings, 1977)
  • Strike slip fault, jika net slipnya sejajar dengan strike sesar tidak ada komponen dip slip.
  • Dip slip fault, jika rake netslip adalah 90 derajat sehingga tidak ada komponen strike slip.
  • Diagonal slip fault, jika rake net slip lebih besar dari 0 derajat dan lebih kecil dari 90 derajat.

5. Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951)
  • Thrust fault, jika tegasan utama maksimum dan intermediate adalah horizontal
  • Normal fault, jika pola tegasan utama adalah vertikal 
  • Wrench fault, jika pola tegasan utama maksimum dan minimum adalah horizontal.
Komentar