Angin Topan : Penyebab dan Upaya Penanggulangannya

penyebab angin topan

Apakah Angin Topan itu?

Angin topan kerap jadi ulasan hangat di dunia meteorologi. Badai ini terjadi sebagai akibat depresi tropis. Nama badai ini sering dinamakan sesuai dari wilayah/teritori aslinya.

Angin topan dengan gampang bisa dikenal dengan ciri-ciri sebagai peristiwa alam dengan pergerakan angin yang sangat kuat. Putaran kecepatan anginnya bisa mencapai 120 km /jam hingga 250 km /jam.

Badai ini lebih banyak terjadi di wilayah beriklim tropis yang ada di garis balik selatan dan utara. Tetapi, antiknya, angin topan ini tidak menerpa wilayah yang tepat ataupun dekat dengan garis khatulistiwa.

topan, badai, ataupun siklon sebetulnya ialah tiga istilah yang mengarah pada satu peristiwa yang serupa yaitu siklon tropis. Definisi siklon tropis sendiri adalah sebagai angin kuat yang berputar-putar dengan ciri-ciri mempunyai titik pusat bertekanan rendah dan umumnya dibarengi hujan lebat.

Jika fenomenanya sama, mengapa namanya berlainan?

National Geographic menerangkan jika pakar meteorologi memang sengaja memberikan nama yang lain untuk membandingkan tipe siklon tropis yang terjadi di beberapa tempat di belahan bumi ini. Badai (hurricane) ialah istilah bila peristiwa kejadian siklon tropis berada di Pasifik Timur Laut dan Samudera Atlantik Utara.

Sedangkan bila kejadiannya berada di Pasifik Barat Laut, sebutannya ialah topan atau taifun. Namun, jika terjadi di Samudera Hindia dan Pasifik Selatan, peristiwa ini sering disebut dengan istilah siklon tropis atau siklon saja.

Karena negara Indonesia berada di sisi sebelah barat Samudera Pasifik, maka umumnya kita mengatakannya sebagai angin topan. Panggilan lokal lainnya yang biasa dikenal oleh masyarakat indonesia ialah angin ribut atau angin puyuh.

Penyebab Terjadinya Angin Topan

Badai atau angin topan bisa terjadi karena beberapa penyebab, dibawah ini merupakan penyebab terjadinya angin topan:

1. Tekanan Udara yang Berbeda
Ketidaksamaan tekanan udara yang signifikan bisa membuat pergerakan angin. Angin topan banyak terjadi di samudera karena ketidaksamaan tekanan udara di laut dengan di dataran. Hal ini menyebabkan angin topan kerap terjadi di saat kemarau dan siang hari karena pada kondisi tersebut ketidaksamaan temperatur yang signifikan mencapai puncaknya.

2. Temperatur Udara yang Berbeda secara Ekstrim
Saat siang hari, temperatur udara jadi benar-benar panas. Atmosfer bumi akan mendapatkan temperatur yang lebih panas dengan tekanan udara yang rendah. Peralihan tekanan udara dari tempat dengan temperatur udara rendah ke arah tempat yang temperatur udaranya tinggi itu memunculkan pergerakan angin.

3. Ketidaksamaan Temperatur di Daratan dan Permukaan Laut
Permukaan laut dan daratan memiliki temperatur yang selalu berbeda. Saat siang hari, temperatur di atas lautan akan lebih tinggi dibandingkan di daratan. Hal ini mengakibatkan evaporasi yang cepat dan besar intensitasnya. Akibat peristiwa ini, proses pendinginan berjalan cepat dan bisa mengakibatkan pergerakan angin yang bergerak cepat.

Di Indonesia, angin topan atau badai ini umumnya mendekat secara tiba-tiba. Namun, sebelum proses itu terjadi, ada kondisi pergerakan angin yang berjalan sepanjang beberapa jam . Maka, untuk meminimalisir dampak akibat angin topan, ini bisa dilakukan jika sudah ada alat pendeteksi angin topan.

Saat ini, Teknologi satelit bisa mengetahui ketidaksamaan temperatur, tekanan, dan tanda-tanda alam yang lainnya, hingga kita dapat dengan mudah mengawasi jika ada kekuatan badai yang datang.

Jika angin topan terjadi di permukaan laut, secara langsung ini bukan merupakan musibah bagi manusia. Hal yang dicemaskan adalah jika badai ini ada di dataran dan bergerak ke pemukiman warga.

Namun penting diingat, saat peristiwa angin topan terjadi di laut, angin ini akan bergerak mengaduk-aduk air laut, hingga bisa mengakibatkan gelombang besar yang paling kuat.

Di pusat badai, mata topan yang bertekanan rendah dapat membuat kubah air yang lumayan tinggi. Semua kekuatan badai itu akan bergerak menggerakkan gelombang air laut dan pada akhirnya gelombang itu akan mengakibatkan banjir di daratan. Banjir akibat angin topan di laut inilah yang bisa membuat bencana bagi manusia.

Ciri-ciri terjadinya angin topan yaitu:
  1. Kelihatan gumpalan/kumpulan awan hitam tinggi dan besar
  2. Petir dan gemuruh di langit dapat kelihatan dari jauh
  3. Terdengar bunyi deru angin ribut dari jarak jauh


Apa Bedanya Angin Topan dengan Tornado?

Pertanyaan saat ini adalah apa beda topan dengan tornado? Ya, Tornado atau biasa disebut Angin Puting Beliung merupakan peristiwa yang berbeda dengan angin topan. Apakah bedanya? Perbedaan yang paling mendasar adalah dari ukurannya.

Tornado dan angin topan memang terlihat hampir sama, yaitu sama-sama bercirikan pergerakan angin yang berputar-putar kuat. Tetapi, disini ukuran angin topan akan selalu lebih besar dibanding tornado.

Diameter topan dapat mencapai 1.500 km, sedangkan tornado diameternya maksimum hanya berkisar 2,4 km saja. Akan tetapi, beberapa tornado dapat terjadi di dalam topan.

Disamping itu, pergerakan/perjalanan angin tornado biasanya cuman berjalan beberapa saat dan menempuh jarak dekat. Sementara topan dapat berjalan beberapa hari lamanya dan bergerak sampai beberapa ratus km.

Perbedaan utama lainnya yaitu topan selalu berawal di samudra, walau dapat mengarah ke dataran, sedangkan tornado umumnya terjadi di darat. Namun apabila topan terjadi di laut maka akan disebut dengan waterspout.

Penanggulangan Bencana Topan (Mitigasinya)

Wajib diketahui bahwa jika angin topan melanda, maka uap air yang terangkut dari lautan akan membuat dinding awan yang sangat tebal, dan yang perlu dilakukan saat angin topan melanda jika Anda ada di dalam rumah adalah:
  • Membawa masuk hanya beberapa barang penting saja ke dalam rumah, supaya tidak terikut angin
  • Menutup rapat-rapat jendela dan pintu, akan lebih baik jika sekaligus di kunci
  • Padamkan arus listrik secara total dan alat-alat elektronik yang masih aktif
  • Segeralah mencari info terkini dan info panduan-petunjuk penanggulangan bencana angin topan dari badan pemerintah yang berwenang.


Tetapi, apabila Anda ada di luar rumah, maka yang perlu dilakukan saat angin topan terjadi adalah:
  • Selekasnya masuk rumah, atau jika tidak sedang berada di dekat rumah Anda, segeralah cari bangunan kuat dan masuk kedalam bangunan tersebut
  • Bila berasa akan terjadi sambaran petir, selekasnya duduk, membungkuk, dan dekapkan lutut ke dada
  • Jangan pernah tiarap atau berbaring menelungkup di atas tanah
  • Sebisanya menjauhi bangunan tinggi, papan iklan, tiang listrik, dan benda-benda tinggi lainnya yang memungkinkan mudah roboh.


Dan apabila bencana topan sudah berakhir, yang perlu dilakukan adalah:
  • Yakinkan anggota keluarga Anda tidak ada yang cidera
  • Kalaupun ada korban, selekasnya beri bantuan berupa penerapan prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan
  • Memberikan info secepatnya kepada instansi berwenang terkait adanya kerusakan instalasi gas, kelistrikan, dan kerusakan-kerusakan infrastruktur lainnya
  • Bila Anda masih diperjalanan, silahkan lanjutkan perjalanan Anda dengan selalu menumbuhkan sikap waspada.


Demikian pembahasan mengenai angin topan serta penyebab dan upaya penanggulangannya (mitigasinya), semoga dapat menambah pengetahuan Anda di bidang meteorologi dan bencana alam.
Komentar