Tujuan dan Fungsi Perencanaan dan Perancangan Tambang

Tujuan dari perencanaan dan perancangan tambang adalah untuk mencapai sebuah rancangan sistem pertambangan terpadu, yaitu dimana mineral diekstraksi dan disiapkan untuk spesifikasi pasar yang diinginkan dan pada biaya unit yang seminimal mungkin, tapi tetap di dalam batasbatas lingkungan, sosial, hukum dan peraturan yang dapat diterima.

Fungsi perencanaan dan perancangan tambang tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan dalam sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Pengarahan kegiatan, atau adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan
  2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalan yang mungkin terjadi
  3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian dan kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik
  4. Sebagai dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian.

Dalam menyusun perencanaan tambang selain mempertimbangkan masalah-masalah ekonomi dan sosial juga harus mengintegrasikan elemen-elemen lingkungan pada penutupan tambang ke dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tersebut berkaitan tentang ekspektasi awal masyarakat mengenai penggunaan lahan setelah tambang berakhir, kualitas lingkungan, serta estetika wilayah tersebut. Ekspektasi ini dapat berdampak pada lokasi jalan akses dan fasilitas penyimpanan limbah.

bentuk design tambang terbuka
gambar ilustrasi perencanaan dan perancangan tambang.

Yang penting dalam menyusun perencanaan tambang adalah pengumpulan data sosial dan lingkungan, yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan di seluruh usia operasional sampai ke penutupan tambang. Dalam penambangan yang baik terlebih dahulu menetapkan kondisi mengenai keberadaan air, flora dan fauna serta menjadi ‘kriteria penutupan yang harus dipenuhi’ di akhir operasi penambangan.

Data lingkungan yang dikumpulkan sebagai bagian dari tahap kelayakan tambang (feasibility phase) dapat diberikan untuk mengindikasikan kerusakan lingkungan yang mungkin muncul dari operasi penambangan. Sedangkan data sosial akan bermanfaat bagi pengembangan masyarakat yang tepat dan strategi keterlibatan pemangku kepentingan lainnya.

Secara teknis, elemen-elemen penting dalam keberhasilan suatu perencanaan tambang antara lain karakterisasi yang komprehensif terhadap sifat-sifat tanah, overburden dan limbah. Karakterisasi tanah dan overburden harus dimulai sejak tahap eksplorasi dan terus berlanjut dalam tahap prakelayakan tambang dan tahap kelayakan tambang, sebagai dasar untuk perencanaan tambang. Karakterisasi yang komprehensif terhadap tanah, overburden dan limbah diperlukan guna mencegah kontaminasi sumberdaya air di permukaan dan di bawah tanah.

Karakterisasi tailing diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan kualitas air tanah yang mungkin terpengaruh secara negatif. Maka ada potensi untuk menghasilkan tailing dengan kandungan racun lebih kecil, melalui perubahan rancangan atau penggunaan mesin pemrosesan, misalnya dengan menghilangkan mineral sulfida yang dapat menghasilkan asam dengan konsekuensi kenaikan kandungan logam dapat larut.

Referensi:
Ir. Daulat Ginting (Perencana Madya ESDM)
Komentar