Kaldera Gunung Api dan Proses Pembentukannya

Geologi Kaldera Gunungapi - Kaldera adalah salah satu fitur yang paling spektakuler di Bumi. Kaldera adalah kawah vulkanik besar yang terbentuk oleh dua metode yang berbeda, yaitu : 1) letusan eksplosif gunung berapi; atau, 2) runtuhnya batuan permukaan ke dalam dapur magma yang telah kosong.

Gunungapi yang memiliki kaldera berbentuk kerucut terpancung atau bahkan cekung kedalam pada bagian puncaknya. Di indonesia kaldera yang sangat terkenal adalah Kaldera Toba, Kaldera Dieng, dan Kaldera Batur. Kaldera Toba terbentuk karena erupsi yang sangat dahsyat, biasa disebut sebagai Toba Supervolcano karena terbentuk oleh ledakan yang sangat besar.

Salah satu kaldera paling terkenal di dunia adalah "Crater Lake" di oregon, Amerika Serikat (Oregon Crater Lake). Kaldera ini terbentuk sekitar 7700 tahun yang lalu ketika sebuah letusan gunung berapi besar yaitu Gunungapi Mazama memuntahkan magma sehingga mengosongkan dapur magmanya.

Selanjutnya, batuan diatas dapur magma tersebut runtuh sehingga menghasilkan bukaan kawah besar (sekitar 6 mil). Selanjutnya, selama berabad-abad, hujan dan salju mengisi kaldera tersebut dan menciptakan sebuah danau yang disebut dengan "Crater Lake". Dengan kedalaman danau 1.932 kaki (589 meter), "Crater Lake" adalah danau terdalam di Amerika Serikat dan danau terdalam ketujuh di dunia.

Pembentukan Kaldera

Ketika sebuah ruang magma besar dikosongkan oleh letusan gunung berapi atau akibat gerakan magma di bawah permukaan. Batuan penyangga yang membentuk atap dapur magma akan runtuh dan membentuk sebuah kawah yang besar. "Crater Lake" di oregon dan banyak kaldera lainnya diperkirakan telah terbentuk akibat proses ini. Ilustrasi di bawah ini menjelaskan bagaimana kaldera diperkirakan telah terbentuk.

Pembentukan Kaldera
Gambar ilustrasi pembentukan kaldera.

Letusan dahsyat menghasilkan celah dan mengeluarkan abu vulkanik yang menjulang tinggi, dengan diiringi aliran material piroklastik (pyroclastic flows). Karena semakin banyak magma yang mendesak ke atas, akan semakin banyak terjadi retakan batuan di sekitar puncak sehingga menyebabkan runtuhnya batuan penyangga.

Ledakan kaldera (explosive calderas) terbentuk ketika magma dalam jumlah yang sangat besar yang kaya silika dan gas, bergerak ke atas. Magma yang kaya silika memiliki viskositas yang sangat tinggi yang memungkinkan mereka untuk menahan gelembung gas di bawah tekanan yang sangat tinggi.

Saat magma naik ke permukaan, terjadi pengurangan tekanan menyebabkan penyebaran gas yang luas. Gas yang berlimpah akan menyebabkan terjadinya ledakan besar yang akan membawa magma dan batuan disekitarnya dalam volume yang besar. Ledakan besar sebuah gunungapi biasa disebut sebagai supervulkan (supervolcano).

Toba Supervolcano

Sekitar 73.000 tahun yang lalu letusan Toba di pulau Sumatra, Indonesia menghasilkan apa yang diyakini sebagai erupsi terbesar di Bumi, setidaknya dalam kurun waktu 25 juta tahun terakhir. Ledakan besar Toba itu disebut sebagai "Supervulkan Toba" atau Toba Supervolcano.

Ledakan Toba diyakini sampai menghancurkan India yang berjarak sekitar 3000 mil dari lokasi erupsi. Ledakan itu diduga mengeluarkan sekitar 800 kilometer kubik abu vulkanik ke atmosfer dan menghasilkan kaldera yang panjangnya sekitar 100 kilometer dan lebar 35 kilometer. Kaldera tersebut sekarang berubah menjadi sebuah danau vulkanik terbesar di dunia yang dikenal sebagai Danau Toba.

Kaldera Yellowstone

"Yellowstone National Park" terkenal di dunia karena geyser dan sumber air panasnya. Fitur-fitur termal yang mudah teramati disini merupakan bukti sistem magma yang aktif di bawah permukaan area tersebut. Sistem magma seperti ini telah menghasilkan beberapa letusan gunung api besar.

Karena letusan yang begitu besar, mereka sering disebut dengan "supervulkano" (supervolcanos). Salah satu letusan ini menghasilkan kaldera sekitar 50 mil yang mendasari sebagian besar "Yellowstone National Park".
Komentar