Gipsum Bukan Batuan Tetapi Mineral

Pengertian Gipsum

Secara umum, orang sering menyebut gipsum dengan istilah Batu Gipsum atau Batuan Gipsum, ini merupakan hal yang keliru karena gipsum adalah sebuah mineral, bukannya batuan. Sebagai seorang geologist, pengertian gipsum ini harus dipahami agar kita tidak meneruskan kekeliruan yang sama di masyarakat awam.

Keterdapatan gipsum di alam berupa mineral hidrous (CaSO4 2H2O). Jenis batuan pembawa mineral ini biasanya adalah satinspar, alabaster, gipsit, dan selenit. Warna Gipsum mulai dari putih, putih kekuning-kuningan sampai abu-abu.

Selain di alam, gipsum dapat diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah yang banyak mengandung sulfat dengan menambahkan unsur kalsium ke dalamnya. Selain itu diperoleh pula dari hasil sampingan industri kimia yang disebut gipsum sintetis.

Bagaimana Gipsum Terbentuk?

Gipsum adalah mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi di alam, berbentuk endapan sedimen mendatar dan dekat dengan permukaan bumi dan memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan lempung. Mineral lain yang selalu berasosiasi dengan gipsum adalah mineral anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis gipsum tetapi tidak mengandung kristal H2O.

Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut dan hanya sedikit yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum juga dapat terjadi dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur dan hasil pelapukan batuan. Endapan gipsum dapat ditemukan dalam 5 bentuk yaitu :
  1. Batuan pembawa gipsum yang berbentuk granular dan buram serta mengandung sedikit dolomit, batu kapur dan kadar CaSO4 sebesar 76%.
  2. Gipsit yang bersifat lunak dan kurang murni.
  3. Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir halus, berwarna putih dan agak bening.
  4. Satinspar berbentuk serat dan berkilap (fiber), seringkali ditemukan dalam lapisan tipis dengan bentuk kristal.
  5. Selenit yang berbentuk kristal dan transparan.

Deskripsi Mineralogi Gipsum

Gypsum merupakan mineral evaporite yang paling sering ditemukan dalam deposit sedimen berlapis yang berhubungan dengan mineral halit, anhidrit, sulfur, kalsit dan dolomit. Gipsum (CaSO4.2H2O) sangat mirip dengan mineral anhidrit (CaSO4). Perbedaan kimianya adalah bahwa gypsum berisi dua ikatan hidrogen dioksida (air) dan sedangkan anhidrit adalah tanpa air. Gipsum adalah mineral sulfat yang paling umum dijumpai.

Gipsum mempunyai sifat fisik berwarna putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni. Spesifik gravity 2,3. Kekerasan 2,0 (skala Mohs). Bentuk mineral kristalin, serabut dan masif dan mempunyai bermacam-macam kilap seperti "vitreous", "silky", dan "sugary".

Secara kimia gipsum mengandung SO3 46,5%, CaO 32,6%, dan H2O 20,9%. Kelarutan gipsum dalam air yaitu 2,1 gr/liter air pada suhu 40 Derajad celcius, 1,8 gr/liter air pada suhu 0 Derajad celcius, dan 1,9 gr/liter air pada suhu 70-90 Derajad celcius. Kelarutan gipsum akan bertambah seiring dengan penambahan HCl dan HNO3.

Deskripsi mineral gipsum
Gambar gipsum dan sifat fisiknya.

Kegunaan dan Spesifikasi Gipsum

Gipsum digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong pada industri semen, pertanian, bahan bangunan dan lain-lain. Manfaat gipsum baik di sektor industri maupun kontruksi terbagi atas dua macam yaitu yang telah dikalsinasi dan yang belum.

Gipsum yang belum dikalsinasi banyak digunakan untuk industri semen Portland (sebagai retarder agar semen tidak cepat membeku). Jika pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau campuran gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama klinker tadi sehingga menjadi semen Portland.

Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat digunakan di sektor kontruksi untuk "wall board" dan partisi, yaitu gipsum plaster. Dalam Bidang kedokteran untuk cetakan gigi, pengobatan tulang yang patah dan lain-lain.

Dalam Industri keramik/saniter untuk cetakan (moulding dan potting plaster); dengan persyaratan menurut ASTM. Selain itu gipsum juga digunakan dalam industri pasta gigi, bahan tahan api (gipsum plaster dicampur dengan 20% air), sumber pembuatan asam sulfat, amonium sulfat, kapur tulis dan sebagai bahan yang digunakan dalam kegiatan pengeboran.
Komentar